Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari jarinya. Ia tampak sedih. Tanpa jari jari yang lengkap, tentu dia tidak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini, terjadi saat dia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan.
Karena terburu buru, dia melupakan bahwa ada satu jari jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda pun bingung. Kemanakah dia hendak mencari satu bagian tubuhnya itu..? Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak jejak yang pernah ditinggalkannya.
Perlahan, di tapakinya jalan jalan itu. Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati dan di cermati, berharap akan ditemukannya jari jari yang hilang itu.
Ditemuinya kembali, rerumputan dan ilalang. Dihampirinya, bunga bunga di tengah padang. Dikunjunginya, semut dan serangga kecil di jalanan. Dan dilewatinya lagi, semua batu batu dan kerikil kerikil pualam.
Hei... semuanya tampak lain. Yach, sewaktu sang roda melintasinya dengan tergesa gesa, Semuanya, tampak biasa dan tidak istimewa. Namun kini, semuanya tampak menjadi lebih indah. Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah.
Mereka kini, tidak lagi hanya berupa batang batang yang kaku. Mereka tampak tersenyum melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam. Ujung ujung rumput itu, bergesek dengan lembut di sisi sang roda. Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya. Bunga bunga pun, tampak lebih indah, harum dan semerbak lebih terasa menyegarkan.
Kuntum kuntum yang terbuka, menampilkan wajah yang cerah. Kelopak kelopak yang tumbuh, menari seakan akan bersorak pada sang roda.
Sang roda tertegun dan berhenti sebentar, Sang bunga pun merunduk, memberikan salam hormat. Dengan perlahan, dilanjutkannya kembali perjalannya. Kini, semut dan serangga kecil itu, mulai berbaris dan memberikan salam yang paling semarak. Kaki kaki mereka bertepuk, membunyikan keriangan yang meriah. Sayap sayap itu bergetar, seakan akan ada ribuan genderang yang di tabuh. Mereka saling menyapa.
Dan, serangga itu pun memberikan salam dan doa pada sang roda. Begitu pula batu dan kerikil pualam. Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa gesa.
Mereka lebih indah dan setiap sisi batu itu, memancarkan kemilau yang teduh. Tidak ada lagi, sisi dan ujung yang tajam dari batu dan pualam membuka jalan memberikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan.
Setelah lama berjalan, akhirnya ditemukannya jari jari yang hilang. Sang roda pun senang. Dan dia berjanji, tidak akan tergesa gesa dan berjalan terlalu kencang dalam melakukan tugasnya.
Dalam hidup ini, Kita seringkali berlaku seperti roda roda yang berjalan terlalu kencang. Kita sering melupakan, ada saat saat yang begitu indah yang terlewat di setiap kesempatan.
Ada banyak hal hal kecil yang sebetulnya menyenangkan namun Kita lewatkan karena terburu buru dan tergesa gesa.
Hati Kita, kadang kadang terlalu penuh dangan target target yang membuat Kita hidup dalam kebimbangan dan ketergesaan.
Langkah langkah Kita, kadang kadang selalu dalam keadaan panik dan lupa bahwa di sekitar Kita banyak sekali hikmah yang perlu di tekuni.
Seperti saat roda yang terlupa pada rumput, ilalang, semut dan pualam, Kita pun sebenarnya sedang terlupa pada hal hal itu. Cobalah susuri kembali jalan jalan kita. Cermati, amati dan perhatikan setiap hal yang pernah Kita lewati.
"Don't be content with doing only your duty
Do more than your duty
It's the horse that finishes a neck ahead wins the race.
Jangan terfokus dengan hanya mengerjakan tugas Anda saja
Lakukan lebih dari tugas anda
Kuda yang finish satu 'leher' lebih dululah yang memenangkan balapan"
*** ANDREW CARNEGIE ***
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA MOTIVASI (KOMPILASI)
RandomSatu Cerita... Beberapa Cerita... Lebih tepatnya., Banyak Cerita... Ya., Banyak Cerita yang bisa dibaca disini... cerita yang mungkin bisa memberikan sentuhan motivasi buatmu... (mungkin ya...) Sumbernya... tentu saja dari alfabet ... a sampai z...