KERAJINAN

109 7 0
                                    



Ada seorang anak bernama Budi, dari kecil sudah sangat pintar. Ketika dia berumur 5 tahun, Dia sudah pintar memasak, menanam sayur, membuat sajak dan bercerita, bernyanyi, menulis serta berhitung.

Orang di kampung halamannya semua memujinya dan mengatakan bahwa setelah besar, dia pasti akan menjadi seorang yang genius. Pujian mereka membuat Budi menjadi sombong.

Sehingga mulai saat itu, dia sudah tidak melakukan apapun dan sama sekali tidak belajar apapun lagi.


Dia berpikir,

"Saya adalah seorang yang lebih pintar dari dewa, ketika dewasa apa yang tidak bisa Saya lakukan..?"


Waktu berlalu dengan cepat, dalam waktu sekejab Budi sudah berumur 18 tahun, badannya tinggi besar dan gagah, tetapi dia tidak bisa melakukan pekerjaan apapun dan tidak mengerti apa apa.

Teman teman yang sebaya dengannya semuanya pintar dan dapat melakukan pekerjaan apa saja, membuat dia menjadi minder dan bertanya kepada ayahnya.


"Sewaktu kecil, Saya sangat pintar, kenapa sekarang Saya tidak mengerti apapun dan tidak bisa melakukan pekerjaan apapun..?"


Ayahnya menjawab,

"Sejak berusia 6 tahun sampai sekarang Kamu bermain terus. Dalam waktu puluhan tahun ini, Kamu sudah kehilangan semua kepintaranmu. Jika Kamu ingin bisa melakukan semua pekerjaanmu dengan baik, Kamu harus mencari kembali kepintaranmu"


Keesokan harinya, Budi berjalan dari desa ke desa naik turun gunung dan melewati sungai dan kolam mencari selama 23 hari berturut turut, namun dia sama sekali tidak dapat mencari kembali kepintaran tersebut, bahkan bayangan kepintaran itupun juga tidak terlihat, lalu dia pulang ke rumah bertanya kepada ayahnya,


"Sebenarnya mereka menghilang kemana ya papa..?"


Ayahnya menjawab,

"Mungkin kepintaranmu sudah dihembuskan angin ke cakrawala, diterjang air bah ke lautan lepas, Kamu pergilah ke ujung bumi untuk menemukannya"


Akhirnya, dia membawa sedikit bekal dan air menempuh perjalanan menempuh gunung dan menyeberangi sungai, bertanya kepada semua orang yang ditemuinya.

Mereka semua bilang tidak pernah melihat kepintarannya, akhirnya dia bertemu dengan seseorang tua yang semua rambutnya sudah putih sedang membuka lahan di pengunungan.


Lalu Budi bertanya kepada orang tua ini,

"Kakek, dulu Saya suka bersenang senang dan bermain sehingga Saya kehilangan kepintaran saya, apakah kakek pernah bertemu dengan kepintaran saya..?"


Melihat ketulusan hatinya, orang tua ini menjawab,

"Anakku, Saya tahu kepintaranmu dimana..! Tetapi Kamu harus bekerja selama 5 tahun untuk saya, supaya bisa mencari kembali kepintaranmu"


Budi berpikir jika bisa mencari kembali kepintaran saya, 10 tahun bekerjapun Saya juga rela tetapi Saya sekarang tidak mengerti apapun, apakah Saya masih bisa membantu kakek ini..? Lalu dia berkata kepada kakek ini,

"Saya sama sekali tidak bisa melakukan pekerjaan apapun, apakah Saya berguna untuk kakek..?"


Kakek tua berkata,

"Tidak masalah, asalkan Kamu mau belajar, Saya akan mengajarimu"


Mulai saat itu, setiap hari Budi melakukan pekerjaan yang diajarkan kakek tua seperti Membajak sawah, mencangkul, menanam sayur, memasak nasi, mencari kayu dan pekerjaan apa saja.

Lima tahun telah berlalu, selama mengikuti kakek tua, Budi mempelajari banyak hal, seperti bercocok tanam, memasak, belajar membaca, menulis, bernyanyi dan bersajak.


Lalu, Dia meminta kembali kepada kakek tua ini kepintarannya.


Kakek tua itupun berkata,

"Anakku, sekarang Kamu sudah mengerti banyak hal. Sekarang Kamu sudah boleh kembali ke rumahmu. Semua kepintaranmu sudah Saya letakkan ke dalam otakmu. Kamu harus menjaganya baik baik, dan jangan sampai kehilangannya lagi..!"


Pada saat ini Budi menjadi sadar bahwa kepintarannya hilang karena dia terlalu suka bermain dan bersenang senang, kepintaran tersebut bisa kembali hanya dengan rajin, bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin.





Rajin adalah sebuah kebajikan, hanya dengan rajin dan gigihlah Kita bisa menutupi semua kekurangan Kita. Jika seseorang hanya karena kepintarannya lalu bersikap berleha leha, sehingga tidak ingin belajar dan bekerja keras lagi, maka pada akhirnya, orang tersebut akan kehilangan semuanya.

Bersyukurlah ketika Anda memiliki suatu kepintaran saat ini, namun janganlah langsung sombong oleh karnanya., tetapi rajinlah dalam mengunakan kepintaran itu sesering mungkin sehingga kepintaran itu selalu melekat dalam kehidupan Anda dan berguna bagi yang lainnya.

Sebenarnya kepintaran itu ada dimana saja, dan Kita bisa mendapatkannya dengan cara terus menerus belajar dan menambah pengetahuan.

CERITA MOTIVASI (KOMPILASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang