Bagian 20

5.9K 395 45
                                    

Author POV

Rani lagi-lagi menelan kekecewaan karena tidak mendapati kabar apapun dari suaminya. Sudah satu Minggu sejak terakhir kali mereka mengobrol bersama dan sampai sekarang Adam tidak bisa dihubungi olehnya. Rani tidak mengerti, rasanya tidak ada masalah apapun di antara mereka tapi tiba-tiba saja Adam memutus kontak darinya. Pikiran-pikiran buruk mulai menghantui Rani, dia menduga kalau Adam pasti menghabiskan sebagian waktunya bersama Ella dan mereka kembali lengket. Jujur saja, Rani tidak bisa menahan kesedihannya hanya dengan memikirkan kemungkinan itu. Dia sungguh khawatir dengan Adam.

Meski begitu, Rani masih mendapatkan informasi dari mama mertuanya bahwa Adam selalu pulang ke rumah. Rani tidak mau mengatakan kalau Adam tidak pernah lagi menelepon dirinya karena Rani tidak mau menimbulkan masalah baru. Biarlah ini menjadi urusannya bersama sang suami saja.

"Ran, kata si Putra besok ada Pak Marcel dateng."

Rani melirik salah seorang temannya yang ikut duduk di sampingnya seraya membawa perlengkapan skincare. Setiap malam para gadis di posko ini sibuk dengan perawatan kulit karena mereka selalu bertemu dengan debu dan sinar matahari yang menyengat.

"Oh ya? Tumben nggak dikabarin di grup KKN ya?"

"Iya sih, Pak Marcel tuh emang suka tiba-tiba. Tapi nggak apa-apa, soalnya dia ganteng hehe. Makin semangat ngerjain tugas kalo dipantau sama beliau," jawab Tami sembari tertawa. Rani hanya menggelengkan kepalanya saja, semua teman-temannya terpesona dengan dosen pembimbing kelompok mereka. Rani tidak memungkiri itu, Marcel memang terlihat tampan jadi wajar jika dia lebih banyak digandrungi mahasiswi.

"Terpesona aja terus, nanti beneran cinta," kekeh Rani sembari menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas. Wanita itu pun ikut melakukan perawatan malam, jangan sampai dia terlihat jelek ketika pulang nanti.

"Eh tapi Ran... Kamu ngerasa nggak sih kalo Pak Marcel tuh semingguan ini udah tiga kali ngunjungin kita. Aku denger dari kelompok KKN lain, nggak ada tuh dosen pembimbing ikut terjun lapangan. Apa kita beruntung ya selalu dipantau?" tanya Tami. Itu ada benarnya juga, semingguan ini Marcel selalu mendatangi mereka entah bertanya tentang keperluan kegiatan, perencanaan bahkan sampai menanyakan soal kesiapan kelompok KKN mereka sampai 40 hari ke depan. Tidak tanggung-tanggung pula, Marcel selalu membawa banyak makanan tiap kali dia kemari.

"Ya kan artinya dia bertanggung jawab, Tam. Pak Marcel emang dikenal disiplin sama kerjaan," sahut Rani.

"Iya sih, yang penting dia ganteng hehe."

Rani sudah mulai hapal dengan tabiat teman-temannya ini. Mereka punya keunikan dan kelucuan sendiri sehingga membuat Rani betah. Meskipun dia selalu sedih memikirkan suaminya yang tidak pernah menelepon atau memberi kabar, Rani tetap merasa bahagia karena dikelilingi teman-teman yang peduli dengannya.

...

Kedatangan Marcel di posko mereka tentu saja bukan hal yang baru lagi. Justru kelompok Rani mengharapkan Marcel datang karena pria itu selalu membawakan banyak makanan yang tidak bisa mereka dapat di desa.

"Jadi udah ditentuin di mana bakal ngadain kegiatannya?" tanya Marcel sembari membaca makalah tugas kelompok KKN yang dia bimbing ini.

Putra selaku ketua kelompok menjelaskan kepada Marcel tentang kegiatan olahraga yang bisa dilakukan di salah satu lapangan voli yang menurut penjelasan perangkat desa, tempat itu sudah lama tidak digunakan. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan aktivitas olahraga para warga desa. Lapangan voli itu cukup luas, sayang jika terbengkalai begitu saja.

"Apa ada pesan-pesan dari kepala desa atau warga sekitar? Saya kemarin dapet kabar dari kelompok KKN lain, mereka terlibat masalah dengan warga desa. Saya harap kalian semua di sini nggak buat masalah," tanya Marcel sembari menatap anak bimbingannya satu persatu.

Pelampiasan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang