Bagian 16

4.4K 297 20
                                    

Author POV

Berusaha untuk menjadi seseorang yang dicintai Adam ternyata telah menguras hampir seluruh energi yang Rani miliki. Apapun yang dia lakukan tidak sedikitpun membuat pria itu tersentuh kepadanya. Rani tidak mengerti di mana letak kesalahannya sekarang dan yang paling ironis lagi adalah kenyataan bahwa Rani lah yang semakin jatuh cinta kepada suaminya. Alih-alih ingin membuat Adam jatuh cinta, Rani malah jatuh semakin dalam.

Terhitung sudah tiga bulan sejak Adam dan Rani menikah. Waktu yang mungkin terbilang singkat, tapi sebenarnya terasa begitu lama karena hubungan yang seolah jalan di tempat. Mereka masih tinggal di apartemen, Adam menolak segala bujuk rayu Rani ataupun keluarganya yang ingin mereka segera menempati lokasi tempat tinggal yang baru. Rani sampai sudah lelah terus meminta Adam untuk mengurus kepindahan mereka.

Selama tiga bulan itu pula, Rani menyadari sesuatu yang janggal. Adam dan Ella hampir tidak pernah berjumpa di pagi hari. Ketika Rani sibuk keluar masuk apartemen pun, dia juga tidak bertemu dengan perempuan berbahaya itu. Pintu apartemen milik Ella seperti terkunci rapat, tapi Rani yakin bahwa kemungkinan besar Adam masih berkomunikasi dengan Ella entah bagaimana mereka melakukannya.

Saat ini Rani tengah melingkari kalender di dinding. Hari ini merupakan hari ulang tahun keponakan Rani, Daffa. Satu hari sebelumnya Rani sudah mengabari kakak dan iparnya bahwa dia akan datang di pesta ulang tahun Daffa yang akan digelar jam dua siang nanti. Kebetulan ini juga hari Minggu, jadi dia dan Adam bisa pergi.

Wanita itu dengan langkah riangnya mencari keberadaan sang suami di kamar. Tampak Adam sedang sibuk dengan laptop di pangkuannya. Wajahnya begitu serius sampai Rani sungkan sekali mengganggu aktivitas suaminya itu.

"Ehm, mas?"

Dalam beberapa detik tidak ada sahutan sampai akhirnya Adam bersuara. "Apa?"

"Nanti jam dua ada acara ulang tahun Daffa, anaknya kak Akmal sama mbak Santi," ajak Rani penuh harap. Adam melirik istrinya sejenak lalu dia kembali sibuk dengan pekerjaannya.

"Liat aja nanti."

Senyum Rani perlahan melebar, dia tanpa sadar mendudukkan dirinya di atas ranjang lalu mencoba untuk mendekap Adam dari samping. "Makasih ya, mas! Aku seneng banget kita bisa pergi ke acara ulang tahun Daffa!"

Adam jadi tidak bisa fokus lagi dengan pekerjaannya. Rani ini selalu bergerak tiba-tiba dan itu membuat Adam gagal fokus. Perlu diingat, Adam masih berusaha mengontrol diri saat sedang bersama Rani. Walaupun tidak ada cinta untuk Rani, Adam tetaplah lelaki normal pada umumnya yang mudah tergoda apalagi status mereka yang sudah menikah membuat pikirannya selalu terbayang oleh urusan ranjang.

Padahal baru satu kali mereka melakukan hubungan seks, tapi dampaknya sangat berkepanjangan. Adam nyaris selalu sakit kepala karena frustasi dengan nafsunya sendiri.

"Jangan deket-deket, aku sibuk."

"Hemm, ngerjain apa sih emangnya?" Rani tanpa basa-basi menyandarkan kepalanya lagi di pundak kiri sang suami sambil melihat layar laptop yang menampilkan beragam tulisan ataupun simbol-simbol yang Rani tidak mengerti. Dia seperti tanpa beban menempel padahal Adam sudah memperingatinya.

"Kerjaan aku," jawab Adam. Dia kembali melanjutkan urusannya walaupun harum tubuh Rani terasa semakin memikat. Hampir setiap hari Adam mendapati tingkah Rani yang selalu ingin dekat dengannya. Ada saja hal-hal yang dilakukan wanita itu dan tanpa sadar Adam mulai membiasakan dirinya. Awal-awal dia risih ketika Rani menggelayuti lengannya setiap pagi dan berucap manis, tapi perlahan Adam menyukai kebiasaan itu.

Namun bukan berarti Adam mencintai Rani, bukan itu poinnya. Adam hanya merasa nyaman dengan keadaannya. Pagi harinya selalu monoton dalam kesendirian, tapi kini Rani mengisinya. Secara teknis, Adam lebih sering menghabiskan waktu bersama Rani daripada Ella selama tiga bulan ini. Adam dan Ella masih sering bertemu tentu saja, tapi intensitas waktunya lebih singkat karena kini mereka menjalani hubungan secara sembunyi-sembunyi.

Pelampiasan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang