Bagian 25

4.1K 276 12
                                    

Author POV

Di sinilah Adam duduk dengan penuh rasa marah, kesal, cemas, dan panik yang bercampur menjadi satu di restoran depan kantornya ini. Pagi ini dia melihat belasan foto mesra antara dirinya dan Ella di malam di mana Adam mabuk sekali sampai berakhir satu ranjang dengan mantan kekasihnya itu. Bukan cuma foto-foto yang dikirimkan Ella yang Adam permasalahkan, melainkan isi pesan lainnya yang menyatakan bahwa Ella tengah hamil. Benar, Ella mengaku hamil dan menurutnya ini adalah milik Adam mengingat mereka memang melakukan seks saat mabuk.

"Aku butuh bukti."

"Bukti? Kamu pikir aku ada main sama cowok lain? Nggak ada, ini janin milik kamu!" balas Ella yang memasang ekspresi marahnya. Ella sengaja mengirimkan foto-foto itu sebagai bukti dan dia mengancam akan menyebarkan foto itu kepada istri sekaligus keluarga besar Adam jika pria itu tidak mau bertanggung jawab.

"Aku nggak merasa melakukan itu sama kamu. Oke, kita emang mabuk tapi aku masih cukup waras dengan nggak tidur sama kamu."

Ella tercengang mendengar penjelasan itu. Bagaimana mungkin Adam dengan percaya dirinya mengucapkan hal demikian di saat kenyataan ada di depan mata.

Wanita itu mengeluarkan surat hasil uji laboratorium beserta USG janin lalu diberikannya kepada Adam. "Kurang bukti apalagi kamu? Jangan anggap aku sepele ya, Dam. Kita melakukannya atas dasar suka sama suka dan kamu--"

"Aku nggak pernah berniat tidur sama kamu. Aku tau kamu ngerencanain ini, jadi jujur sekarang sebelum aku cari tau sendiri. Di malam itu kamu sengaja ingin aku mabuk, tapi aku tau kalo aku nggak mungkin sampai melewati batas," bantah Adam. Dia percaya bahwa dirinya tidak mungkin menyentuh Ella walaupun masih ada keraguan di hatinya. Adam harus yakin dengan apa yang dia sadari dan ketahui meski tentu saja tidak menutup kemungkinan kalau malam itu dia benar-benar melewati batasnya sebagai seorang pria beristri.

"Salut aku sama kamu, padahal ini emang calon bayi kamu tapi segitunya kamu nolak dan nuduh aku yang nggak-nggak. Masih kurang foto-foto yang aku kirim semalam? Itu udah jadi bukti yang kuat bahwa kita emang pernah melakukan seks!"

Adam menatap Ella dengan tatapan dinginnya. Kali ini dia akan teguh pada pendirian. Adam harus mengingat dengan jelas tentang apa yang terjadi malam itu. Dia harus mengumpulkan bukti bahwa memang Ella sengaja menjebaknya dalam skenario buatan ini.

"Nggak, kalo pun kamu hamil, itu bukan dari aku. Aku yakin bahwa di malam itu aku hanya mabuk. Kamu nggak bisa mengelabui aku, El," putus Adam.

Ella masih tidak mau menerima, dia merasa sakit hati sekali karena Adam tidak lagi peduli kepadanya seperti dulu. Tatapan Adam sudah sedingin es, cara berbicaranya pun seolah-olah mereka tidak pernah terlibat sebuah hubungan yang serius. Ella menyadari bahwa semakin sulit kemungkinan dia bisa kembali bersama Adam. Bahkan dengan sebuah kehamilan pun tidak mampu membuat pria itu berbalik arah kepadanya.

Atau...

Kini posisi Ella benar-benar telah digantikan dengan wanita lain. Iya, kan? Rani pasti telah berhasil merebut semua atensi dan juga cinta Adam darinya. Padahal hubungan antara Ella dan Adam sudah berjalan lebih dari empat tahun, tapi nyatanya secepat itu tergantikan oleh kehadiran Rani yang bahkan belum sampai satu tahun mengenal Adam. Benar-benar menggelikan sekali permainan hati.

Ella memegang tangan Adam lalu menggenggamnya. Kelopak matanya basah dan kali ini dia benar-benar sedih karena kehilangan sosok lelaki yang dicintainya. "Sayang... Kita pernah saling mencintai, aku masih cinta sama kamu... Apa kamu nggak bisa kembali sama aku?"

Adam menarik tangannya dari Ella. Tatapannya masih sedingin es, sekarang yang ada di dalam pikiran Adam adalah Rani dan calon bayi mereka. Adam tidak akan pernah mengakui bayi dari perempuan lain. Dia berani menjamin bahwa janin di kandungan Ella bukanlah miliknya.

Pelampiasan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang