XXII

626 102 13
                                    

"Don't waste food, Mahesa"

Mahesa langsung mengalihkan pandangannya dari beberapa pelayan yang sedang membereskan kekacauan yang dia buat.

Yara menghela nafas saat melihat ekspresi tak bersalah Mahesa. Dia kesal tapi gak bisa ngapa-ngapain.

"Bu?"

"Ambilin makanannya lagi" suruh Yara pada salah seorang pelayan yang langsung melakukan perintah Yara.

Yara lalu berjalan dan mengambil duduk disamping ranjang Mahesa.

"Kenapa cranky pagi-pagi begini?"

"...."

"Mahesa?"

"...."

Yara menyerah. Dia cuman bisa menghela nafas namun tangannya terulur untuk menggenggam tangan Mahesa.

"Kamu bisa bilang baik-baik kalau belum mau makan, jangan sembarangan buang makanan Mahesa. Banyak orang yang gak bisa makan diluar sana bahkan setelah kerja banting tulang"

"Seenggaknya mereka bisa kerja"

"...."

Kali ini Yara yang dibuat bungkam. Matanya melirik ke arah kaki Mahesa.

Mahesa dinyatakan lumpuh sementara karena kecelakaan yang dia alami satu bulan lalu.

"Kamu juga bisa. Kamu cuman perlu bersabar, dokter juga bilang gitu, kan?"

"...."

"Mahesa-"

"Aku lapar. Suapin"

Yara menatap Mahesa yang mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka. Laki-laki didepannya ini terasa sulit dihadapi.

"Bu, ini makanannya"

Yara mengambil alih nampan makanan yang dibawakan oleh pelayan rumah mereka lalu berucap terimakasih. Dan akhirnya meninggalkan mereka berdua.

Sebenarnya ya, Yara paham betul kenapa Mahesa tadi melempar makanannya. Calon mantan suaminya itu pasti tak mau makan jika bukan dirinya yang menyuapi. Mahesa berubah menjadi bayi besar setelah kecelakaan yang dia alami.

"Enak?"

"Enak"

"Jangan dibuang lagi ya makanannya? Kalau belum lapar bilang aja. Kalau nunggu aku juga bilang kamu nunggu aku. Gak baik ngebuang rezeki"

Mahesa gak menjawab namun kepalanya mengangguk dan tersenyum.

Dalam hatinya ada rasa senang yang bersemi karena Yara masih bersama dirinya.

Walaupun dia perlu menjadi lumpuh dulu, paling tidak dia masih bisa bersama istrinya.

Mahesa sudah pernah bilang kan?

Kalau Yara tak akan pernah bisa menghindarinya. Tak akan pernah.

Dan dia akan memastikan hal itu terjadi bagaimanapun caranya.

....

Pasti banyak banget yang bertanya-tanya apa yang terjadi beberapa bulan kebelakang.

Jawaban Yara sih cuman satu. Banyak.

Banyak yang terjadi beberapa bulan terakhir dan yang paling parah adalah satu bulan terakhir saat Mahesa mengalami kecelakaan tunggal cukup berat hingga membuat laki-laki itu lumpuh sementara.

"Untuk ukuran orang yang senang beraktifitas, kehilangan kemampuan berjalan adalah satu hal yang mampu membuat mereka putus asa. Saran saya adalah keluarga memberi support penuh pada pasien"

Ten Days OperationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang