"Eh Heli!""Ck! Gue bukan anjing"
"Tapi kelakuan lo kayak anjing! Mau kemana lo?"
"Adek, ngomong yang sopan dong ke kakaknya!"
Helios memamerkan senyum kemenangannya saat Mami mereka membela dirinya. Winata mendengus kesal lalu menghentakkan kakinya.
"Dia pasti mau nemuin Yara, Mi!"
"Kenapa sih memangnya? Kan berteman. Kita boleh ketemu sama siapa aja-"
"Ih! Mami gak paham! Yara lagi proses cerai, Mi! Nanti kalau ada berita miring tentang Yara gimana? Sekarang media tuh suka banget ngegoreng berita!" Potong Winata masih dengan wajah kesalnya
"Lo makan dari mereka ngegoreng berita! Lagian kalau gosipnya tentang gue sama Yara gampang" sahut Helios. Dia emang bertujuan ngejemput Yara. Soalnya kan perempuan itu udah janji untuk nemenin dia belanja keperluan apartment baru.
"Gampang?"
"Iya. Tinggal nikahin. Ribet ama-"
"Astaga! Gak ada yang ngerti sama kekhawatiran gue! Kehidupan Yara tuh udah batas maksimal tragis. Bisa gak kita ngurang-ngurangin tragedi dalam hidup dia? Ditinggal nyokap nya meninggal, ditinggal lo buat cita-cita lo, diselingkuhin. Kasian kan? Jadinya please, kalau mau dekat lagi nanti aja. Pas mereka udah ketok palu-"
"Alah! Banyak omong! Udah gue mau jalan!" Ujar Helios tanpa menunggu perkataan sang adik.
"Heh Guk-guk! Dengerin gue dulu!-Ck! Ini semua karena Papi! Kenapa sih dia disuruh balik"
"Adek! Gak boleh ngomong begitu! Mending kamu siap-siap katanya ada shift pagi"
Winata mengerang kesal namun tak ayal menuruti perkataan Mami nya. Dia masih perlu kerja soalnya walaupun udah kaya melintir.
Dia suka aja uang saku tambahan.
....
"Lo?"
"Weh! Eji! Apa kabar bro?"
Yara memutarkan matanya, kayak lame banget gitu kalimat pembuka percakapannya Helios.
"Lo balik ke Indo?" Tanya Ezekiel yang masih heran kenapa sosok Helios bisa ada dipelataran depan rumah kakaknya dan Yara.
"Ya iya. Kalau gue balik ke Hongkong, gue gak bakal ada depan lo" jawab Helios santai sedangkan matanya beralih ke Yara.
"Udah siap?"
"Ud-"
"Mau pada kemana?" Tanya Ezekiel terdengar sedikit panik. Walaupun ya dia gak suka perilaku kakaknya pada Yara tapi dia tetap adik Mahesa. Rasanya tak tega aja gitu melihat Yara bersama laki-laki selain kakaknya dan Noel.
"Kemana-mana hati ku senang. Lo nanya mulu dah!"
"Dia kakak ipar gue. Wajar gue nanya dia mau kemana-"
"Hampir pegat kan kakak lo sama Yara?"
"...."
"Di-smash dikit diem! Cupu!" Ejek Helios yang membuat Ezekiel mau banget ngebogem wajah laki-laki.
"Ayo Yar, nanti kesiangan-"
"Gue bilang ke Mahesa dulu"
"Ck! Lamaaaa, nitip ke Eji aja. Dia kan adeknya. Ayo nanti panas loh"
"Loh? Emang gak bawa mobil?" Tanya Yara dibuahi gelengan oleh Helios.
"Bawa Bleki " jawab Helios. Dulu pas mereka masih SMA, Helios kemana-mana pasti pakai motor gedenya yang dia kasih nama Bleki, terinspirasi dari warna motornya yang hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ten Days Operation
Fanfiction"Ten days. Give him ten days to fix everything. Kalau memang tak bisa diselamatkan lagi, maka kamu bebas melakukan apa yang kamu mau" Photos Credit : Pinterest