XLV

518 80 4
                                    

GIRLS BEFORE BALLS
Group. 4 participants

Winata: Sent a picture

Winata: Emang boleh senyosor ini?!!

Winata: Buset, si Arina kayaknya vaccum cleaner anjir. Nyedot banget!

Nicole: Perempuan murahan🤮

Kalina: Lo dimana dah? Kok bisa ya ketemu dia terus

Winata: Club biasa

Winata: Gue lagi patah hati

Winata: Noel udah balik ke pelukan nyai soalnya @Nayarra

Kalina:  Jangan rebutan gitu dong. Gue bingung ngedukung siapa kalau kalian berantem

Nayarra: Share loc, Win

Nayarra: Gue temenin mabok.

Winata: NAH GITU DONG! MASA IYA GUE SENDIRIAN MABOK!! KASIAN IKRAR

Nicole: Gue sampai bingung, dititik ini si Ikrar-Ikrar itu emang gak keganggu apa sama lo? Lo kan kalo mabok jadi rusuh

Winata: Gue nge-tip gede ya. Demi duit apa sih yang gak orang lakuin

Winata: Share a location

Nayarra: Copied. On my way ya, jangan minum banyak dulu

Berbekal share location yang dikirim Winata akhinya Yara datang ke sebuah klub kesukaan Winata. Lacuna. Sebelum Evening Rose, Yara juga menjadi salah satu loyal customer di Lacuna bersama kedua kaka beradik Rahadi. Tapi dia berhenti ke Lacuna saat putus dengan Helios karena takut akan kemungkinan bisa bertemu lagi dengan laki-laki itu.

"Hei" Sapa Yara pada seorang bartender laki-laki yang sering dibicarakan oleh Winata. Namanya Ikrar. Mereka sudah saling kenal kok, soalnya Winata sering banget nitip ke Ikrar untuk nelponin Yara buat ngejemput dirinya kalau lagi mabok.

Definisi nyusahin orang adalah Winata :)

"Tumben?" Ujar Ikrar lebih seperti pertanyaan.

Yara mengedikkan bahunya lalu tersenyum

"Gue nyari Winata. Mana orangnya?"

"Lagi ke toilet. Jackpot mungkin"

"Ck. Gue udah bilang jangan minum yang banyak"

"Sejak kapan Winata pernah dengerin orang?"

"Agreed. She plays by her own rules"

"Lo juga" balas Ikrar yang kini sudah menyodorkan segelas cocktail dengan kadar alkohol yang lumayan rendah namun di tolak oleh Yara.

"Gue nyetir" Yara beralasan membuat Ikrar terkekeh pelan.

"Tumben banget. Lo berniat jadi supirnya Wina?"

"Enggak. Gue punya urusan lain. Dan lo-" Yara menjeda perkataannya lalu menarik senyumnya.

"-Gue perlu lo"

....

Yara bersenandung dan bersiul pelan sesuai dengan ritme langkah kakinya. Di tangannya, ada cocktail yang dibuat Ikrar untuknya.

Dia masih di Lacuna kok.

Jangan khawatir, dia bakal menepati janjinya untuk mabok bersama Winata setelah menyelesaikan beberapa hal.

Atau satu hal.

Dia merasa hidupnya lagi kurang tantangan. Jadinya dia iseng nyari masalah.

Senyum Yara tertarik lebar saat sudah ada di-table yang diberi tahu Ikrar padanya.

Ten Days OperationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang