XXIX

573 89 16
                                    

Dalam kehidupan Yara, dia pernah tiga kali jatuh cinta.

Yang pertama rasanya kayak main-main khas cinta monyet. Soalnya dia mulai kenal cinta saat masih SMP. Nama pacar pertamanya adalah Yudha.

Kakak kelasnya.

Yudha adalah orang yang baik dan sering membelikannya berbagai macam barang padahal kalau diukur dari materi, apa yang dimiliki Yudha gak akan bisa dibandingkan dengan apa yang Yara punya. Yudha tentu kalah telak, tapi pacar pertamanya itu selalu saja memprioritaskan dirinya. Setelah menjalin hubungan selama tujuh bulan entah kenapa ya Yara malah merasa hubungan mereka lebih cocok dilabeli sebagai hubungan saudara. Yudha terlalu banyak memaklumi dirinya. Untuk Yara, laki-laki itu seperti menempatkannya sebagai adik dariapada pacar. Karena itu Yara memilih untuk berpisah.

Lalu yang kedua, rasanya hangat. Cinta yang dialami rasanya hangat dan mendebarkan. Dan cinta itu dia rasakan bersama Helios.

Helios Saka Rahadi.

Laki-laki itu indah.

Kayaknya deskripsi paling mendekati mengenai Helios adalah perkataannya yang diatas. Tapi minusnya Helios adalah laki-laki itu bisa sangat jahil dan dengki jika dia mau.

Hubungan mereka berdua tergolong awet. Mereka menghabiskan tahun awal SMA hingga kuliah bersama. Mereka banyak mengukir memori indah.

Dan jujur untuk Yara, Helios tuh gak ada tandingannya.

Tapi untuk Helios, Yara bukan satu-satunya.

Ada anggar.

"Emang sialan tuh anggar! Mau gue bejek-bejek rasanya!" Kata Yara saat Helios lebih memilih mengejar cita-citanya sebagai atlet anggar profesional daripada dirinya.

Helios bahkan gak mikir panjang untuk mengakhiri hubungan panjang mereka.
Mungkin ada kali ya lima bulan, Yara harus melewati hari-hari patah hatinya dengan tangisan dan juga rutukan tentang betapa sialannya Helios meninggalkan dirinya.

Tapi pada akhirnya dia sembuh. Dia move on.

Dia berhasil hidup diatas pijakannya sendiri.

Lalu satu tahun kemudian munculah Om Reynald dalam kehidupan Yara yang mulai tentram. Yang ternyata membawa bencana besar yaitu Mahesa yang lagi-lagi sialannya Yara jatuh cinta sama Mahesa!

Namun, cinta yang ia rasakan pada Mahesa berbeda dari dua cinta terdahulunya.

Cintanya pada Mahesa terasa sakit dan terasa menguliti dirinya.

Rasa sakit yang tak pernah dia rasakan dalam mencintai sebelumnya.

Mahesa....

Laki-laki itu seperti iblis namun Yara mencintainya.

Cinta yang ia rasakan pada Mahesa berbeda dari cinta yang ia rasakan pada Yudha.

Dan jika dibandingkan dengan Helios maka cinta Mahesa tuh udah kayak langit dan bumi.

Jauh banget!

Mencintai Helios mampu membuat dirinya terasa aman.

Mencintai Mahesa malah membuat adrenalinnya terpacu.

Mencintai Helios mampu membuatnya terasa penuh.

Mencintai Mahesa dari awal tak akan bisa membuatnya merasa cukup.

Karena laki-laki itu hanya memandang Arina.

Terlalu berbeda.

Membingungkan untuk Yara.

Apalagi jika keduanya berada diruangan yang sama.

"Dimakan atuh nasinya" Ujar Helios yang tanpa babibu menyendokkan nasi dan beberapa lauk dipiring Yara untuk disodorkan kepada perempuan disebelahnya.

Ten Days OperationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang