Part 16

101 14 1
                                    

"Ingat Rey, kita punya satu sama lain untuk saling menguatkan. Gue ada buat lo, dan lo ada buat gue" - Kirana

"Mau apa lagi lo" ucap Reyna bengis melihat seorang pria di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau apa lagi lo" ucap Reyna bengis melihat seorang pria di depannya.

"Gue cuma mau kenalan sama temen baru lo, Hai kak kenalin.." ucapan pria itu terpotong.

"Engga usah lo kenal-kenal sama temen gue" ucap Reyna sarkas.

"Temen lo, temen gue juga Reyna"

"Engga ada sejarahnya gue punya temen yang sama kaya lo"

"Kok sekarang lo kasar banget sih?" Ucap pria itu berusaha menggenggam tangan Reyna namun gagal karena Kirana menepisnya.

"Gue engga tau lo siapa, tapi gue mohon lo pergi sekarang dari sini" ucap Kirana mulai kesal dengan tingkah pria itu.

"Loh kok gitu sih, gue cuma mau kenalan sama lo"

"Gue engga mau kenalan sama lo" ucap Kirana lalu menggandeng tangan Reyna berlalu berlawanan arah dengan gerbang.

Setelah merasa aman, mereka berjalan ke arah taman tak jauh dari tempat mereka berhenti dan duduk di salah satu bangku yang ada di sana.

"Dia siapa sih Rey?" tanya Kirana

"Dia temen gue kak, dari kecil sampai SMP namanya Hariz, tapi waktu kelas 2 SMP dia pindah"

Reyna diam sejenak, Kirana menunggu Reyna melanjutkan ceritanya.

"Dia pernah sekongkol sama seseorang buat nyulik gue kak" ucap Reyna kemudian. Kirana terkejut lantas menutup mulutnya.

"Untungnya waktu itu ada Sagara yang udah curiga dan ngikutin kita. Terus dia lapor sama abang-abang gue"

Kirana masih diam, membiarkan Reyna menuntaskan ceritanya tanpa berniat memotong sedikit pun.

"Abang gue panik, terutama Bang Jaz. Mereka berempat datang buat nyelamtin gue tanpa mereka tau kalau lawan mereka itu banyak. Ada 10 orang kak. Kalah jumlah, terpaksa Bang Jaz akhirnya masuk rumah sakit" jelas Reyna lalu terdiam enggan melanjutkan.

"Eum.. tapi lo engga apa-apa Rey?"

"Gue engga apa-apa kak, waktu abang gue berantem, Sagara diem-diem lepas ikatan gue dan bawa gue kabur. Terus dia nyalain suara sirene polisi dan akhirnya mereka semua kabur ninggalin kita semua"

"Gila ya tuh orang bisa-bisanya nyulik lo, padahal kan masih di bawah umur" ucap Kirana tak habis pikir.

"Ada dalangnya kak"

"Siapa?"

"Gue engga tau, dia pakai masker sama kacamata hitam. Tapi gue yakin dia dalangnya karena dia keliatan udah dewasa"

"Udah ketemu orangnya?"

"Belum kak, tiap Bang Jaz mau nyari akhirnya Bang Jaz pasti pulang dengan keadaan luka, begitu juga Bang Darren. Kalau Bang Haikal engga dibolehin"

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang