Part 36

41 3 0
                                    

Hari ini Zaynan berangkat pagi sekali karena ia harus bersiap-siap untuk pergi olimpiade matematika hari ini. Kakinya berjalan dengan santai melewati gedung sepuluh sains.

Saat tengah asik bersenandung, netranya tak sengaja menangkap sosok yang belakangan ini membuatnya curiga.

"Lagi? Sebenernya siapa yang dia temuin?"

Ia kemudian melengok arlojinya. Pukul 06.00
Masih terlalu pagi untuk siswa berangkat sekolah. Bahkan untuknya jika bukan karena lomba, ia tak akan berangkat sepagi ini.

"Sam" panggi Zaynan pada pemuda yang ia lihat tadi. Samuel.

"Eh, Zaynan" jawab Samuel nampak terkejut melihat Zaynan berada di sana.

"Lo ngapain pagi-pagi udah di sekolah?" tanya Zaynan lagi.

"Gue ada perlu" jawab Samuel

"Di kelas 10?"

"Iya, kalau gitu gue pergi dulu ya. Lo semangat lombanya" ucap Samuel lalu pergi meninggalkan banyak tanda tanya di benak Zaynan.

"Aneh" ucap Zaynan

•••

Kediaman Jazelle

Ingat!Ucapan adalah doa itu benar adanya. Hari ini Darren tengah terbaring lemah di atas ranjangnya. Ia benar-benar jatuh sakit setelah menerabas hujan kemarin mencari Reyna.

"Ini udah abang buatin bubur. Di makan ya" ucap Jazelle kemudian membantu Darren duduk.

"Abang beneran ngga papa, nanti di rumah sendiri?" tanya Reyna khawatir, pasalnya Darren sakit seperti ini karena mencarinya.

"Abang ngga papa Rey, kamu berangkat aja sana. Udah setengah tujuh ini" ucap Darren.

"Ya udah ayok Rey berangkat" ajak Haikal kemudian keduanya pamit dan berangkat sekolah.

"Kamu kalau butuh apa-apa langsung telepon abang aja ya. Abang berangkat dulu" ucap Jazelle berpamitan dengan Darren, Darren hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.

Ju

Gue ada info
Ternyata adek lo di teror

Tring!

Ponselnya berbunyi, karena ia belum selesai makan. Ia hanya melihat sekilas pesan masuk dari temannya yang bernama Ju.

Uhuk uhuk!!

Begitu ia membaca pesan itu, ia tersedak. Terkejut mengetahui fakta bahwa sang adik tidak dalam keadaan baik. Ingin rasanya ia segera menemui Ju, namun keadaannya amat memprihatinkan saat ini. Bahkan untuk berdiri saja terasa sangat pusing.

"Gue udah usahain semua, tapi kenapa masih ada aja yang lolos" ucap Darren cukup frustasi.

Setelah kejadian dua tahun lalu, ia berusaha keras agar tak ada satupun yang mengganggu adiknya. Ia bahkan menyuruh orang untuk memantau dan memberikan semua informasi yang ada. Namun, ternyata ia masih saja kecolongan.

"Apakah gue bener-bener harus bilang ke papa?" ujarnya lagi.

•••

Pagiku cerah ku matahari bersinar ku gendong tas merah ku di pundak
Selamat pagi semua..

"Tas lo warna ijo" ucap Calvin membuat Nia yang baru saja memasuki kelas dengan ceria kesal.

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang