Part 27

92 17 0
                                    

"Tak semua hal harus diceritakan dan dicari penyebab pastinya"


Keesokan harinya..

"Rame banget ada apa nih?" tutur Haikal yang baru saja memasuki koridor sekolah bersama Reyna.

"Iya nih bang, udah pada bergosip aja" jawab Reyna.

"Reynaaaa.. OMG lo harus tau.. hosh.. hoshh" ucap Sana yang terengah-engah karena berlari menghampiri Reyna dan Haikal.

"Ada apa? Sampai ngos-ngosan gitu" ucap Haikal

"Kak Gigi sama Kak Mahesa jadian!" jawab Sana

krek.. jederr

Bagai tersambar petir, remuk sudah hati seorang Haikal mendengar hal tersebut. Ia tak pernah menyangka hal ini akan terjadi secepatnya itu. Setelah hampir setahun ia bersabar menanti harapan seorang Giselle Bervina. Bahkan berbagai cara telah ia kerahkan untuk meluluhkan hati sang gadis, namun perjuangannya nampak sia-sia. Ternyata sang gadis tak pernah melihatnya lebih dari seorang teman.

"Lo serius san?" Tanya Reyna memastikan.

"Iya serius, tadi pagi aja mereka berangkat bareng Rey. Makanya semua orang heboh"

"Gue duluan ke kelas ya" ucap Haikal tiba-tiba kemudian segera berjalan menuju kelasnya. Sedangkan Reyna hanya menatap nanar punggung sang kakak, ia tau bahwa sang kakak menyukai Giselle tapi tak pernah mampu mengutarakan perasaannya karena ia sadar bahwa cintanya tak pernah berbalas.

•••

Setibanya Haikal di kelas, ia pikir keterkejutan telah berakhir. Namun ia salah, bahkan dia sampai mengucek dan mengedipkan matanya berkali-kali guna mengetes apakah penglihatannya itu benar.

"Aarrgghhh.. gila semua gilaaa!!" Ucap Haikal frustasi kemudian duduk di bangkunya.

Bagaimana ia tidak semakin frustasi, disaat hatinya belum sempet pulih akibat berita pagi ini. Ia mau tak mau harus melihat sahabatnya Arseno tengah duduk berduaan dengan Kirana. Dan lagi Kirana tengah menyuapi Arseno?? Hal gila apa lagi ini? Padahal ia ingat jelas bahwa kemarin Arseno bertindak sangat kasar terhadap Kirana.

Plak!!

Haikal hingga menampar pipinya sendiri untuk menyadarkan diri bahwa semua bukanlah mimpi. Kemudian ia menoleh ke arah samping, teman sebangkunya Chandra.

"CHANDRA??? LO???" teriak Haikal yang terkejut melihat hal yang tengah diperhatikan oleh Chandra. Sedangkan Chandra hanya menoleh bingung.

"LO SERIUS SUKA SAMA ADEK GUE??? HAH?? LO BERCANDA KAN CHAN??" ucap Haikal penuh tekanan dan bernada keras.

"Apa sih kal, pagi-pagi udah teriak-teriak aja sih lo" ucap Rara teman sekelasnya.

"Iya, apaan sih lo budek nih kuping gue" ucap yang lainnya.

Haikal hanya menoleh pada mereka sesaat kemudian membenamkan wajahnya di meja "Huh, benar-benar gila hari ini"

Tak lama guru pun memasuki kelas dan pelajaran pertama di mulai.

Kring...

Bel berdering menandakan jam istirahat telah tiba, setelah guru meninggalkan kelas para siswa berbondong-bondong berlari menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berdisko.

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang