Part 34

42 4 0
                                    

"Heran banget gue sama yang desain rak buku, kenapa harus setinggi itu sih?" keluh Reyna pada rak buku yang ada di depannya.

Saat ini ia sedang berada di perpustakaan karena di suruh pak Purnomo untuk mengambil buku paket.

Dengan susah payah Reyna berjinjit guna mencapai buku yang lebih tinggi daripada badannya itu. Hingga sebuah tangan mengejutkannya dan mengambil sebuah buku yang ia inginkan itu.

"Kak Chandra?" Ujar Reyna

"Makanya minum susu biar tinggi" ucap Chandra

"Kakak ngapain disini?"

"Setau gue ini perpustakaan sekolahan kalau belum ganti nama"

"Iya tau"

"Terus kenapa lo tanya hm?"

"Gapapa, ya udah kak gue minta tolong ambilin buku itu lagi butuh 20"

"Buku ini?" Tunjuk Chandra pada buku yang ada di tangannya. Reyna hanya mengangguk.

"Gamau ah" usil Chandra

"Kak, ayoklah tolongin. Gue butuh itu"

"Ada syaratnya tapi?"

"Ha? Syarat apa?"

"Nih" jawab Chandra sembari menunjuk pipinya.

"Tonjok?" tanya Reyna

"Ish bukan, kiss sayang"

"Gila, mending  gue usaha sendiri" ucap Reyna lalu kembali berusaha mengambil buku itu

"Jam pertama udah lewat 20 menit lho Rey, yakin gamau dibantu nih?"

Reyna tak menjawab masih berusaha beraih buku itu yang tak ada perkembangan. Chandra hanya bersandar pada rak di seberang dan memperhatikan Reyna yang berusaha keras itu.

"Kalau lo ngga mau kiss, gue ganti tawaran deh. Gimana kalau kita date minggu ini?" ucap Chandra mengganti tawarannya.

Reyna nampak berpikir sejenak, belum sempat menjawab ada suara lain yang mengintrupsi mereka.

"Rey, udah dapat belom bukunya?" ucap Calvin berjalan menuju Reyna. Reyna tak menjawab hanya mengarahkan dagunya pada rak atas tempat buku itu berada.

Dengan mudah Calvin mengambil buku itu dan menyerahkan beberapa kepada Reyna.

"Dah yuk balik kelas udah ditunggu pak Purnomo" ucap Calvin begitu saja seolah tak sadar ada Chandra di sana.

"Woi gue ada di sini, ngga lihat?" tanya Chandra agak kesal karena keberadaannya tak di hiraukan.

"Oh ada kak Chan, sorry kak. Gue sama Reyna buru-buru. Ayok Rey" ajak Calvin lalu pergi meninggalkan perpustakaan diikuti Reyna.

"Sialan Calvin. Hampir aja gue berhasil" ucap Chandra kesal.

•••

"Kak, make up lo bagus hari ini" ucap Nia mengejek Chandra

"Sialan" kesal Chandra. Luka bekas tadi malam masih terlihat jelas di wajah Chandra membuat orang-orang mengejeknya. 

"Lagian lo gaya banget sih pakai berantem segala" ucap Giselle

"Gue ngga berantem, daritadi gue kan udah bilang" jawab Chandra tak terima dirinya difitnah.

"Katanya orang kalau suka bohong pantatnya bisulan kak" ucap Reyna tiba-tiba.

"Loh kok lo tau Rey? Pantatnya Chandra emang lagi bisulan" ucap Arseno mengompori

"Hahaha, anjing bisa-bisanya lo Rey kepikiran gitu" ucap Mahesa yang ikut bergabung diajak Giselle. 

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang