Chapter 35 ~

487 42 12
                                    

Author's POV
.
.
.

Evan tertidur di pelukan Sean dengan lelap, mungkin dia kelelahan. Sean menggendong Evan bak putri tidur dan membawanya pulang kerumahnya.

"Euumm.... Hmm.."

Evan mengigau dan terbangun di suatu kamar yang tidak asing untuknya. Iyah itu adalah kamar Sean.

Tiba-tiba Evan teringat kejadian tadi, dia mulai panik karena ada seseorang yang melihatnya saat bercinta dengan Sean di sekolah. Evan pun bergegas bangun dan mencari keberadaan pacarnya itu.

"Senn!!"

"Hmmm?? Lu udah bangun ternyata.",ucap Sean yang barusan keluar dari kamar mandi dengan hanya sehelai handuk yang melingkar di pinggang.

Badanya begitu bagus dengan roti sobek di perutnya, dan tetesan air yang mengalir dari rambutnya sangat berdamage.

"Sialan!!! Lu kok tenang-tenang aja sih??? Lu gak inget kejadian tadi. Gue kan udah bilang berkali-kali gamau ngelakuin itu di sekolah!!"

"Tenang aja Van! Gue bisa urus semua, lu sekarang mandi terus lanjut tidur lagi.",ucap Sean dengan santai.

"Cihh... Males gue sama Lo!",Evan yang masih kesal pun berjalan ke kamar mandi.

"Van lanjutin yang tadi yuk!"

Sean menarik tangan Evan dengan senyum penuh nafsu.

"Lu gila ya!!! Lepasin!!"

Sean tidak melepaskan tangan Evan, dia justru menariknya, dan membuat Evan jatuh ke pelukan Sean.

Evan bisa merasakan sesuatu yang keras di bagian bawah. Dia berusaha lepas dari Sean tapi itu sia-sia karena Sean memeluknya dengan erat.

Tangan Sean mulai meraba pantat Evan yang sangat seksi.Tak puas di situ, Sean mulai memasukkan tangannya ke celana Evan dan memasukkan jarinya ke lubang yang sering dia jamahi.

"Ahhmm... Ahh.. Sen.. Jangan!!"

Evan mulai mendesah saat lubang miliknya mulai di acak-acak oleh Sean.

"Van gue mandiin ya!",sahut Sean dengan manisnya sambil menggendong Evan ke kamar mandi.

Evan tetap menolak saat Sean berusaha melepaskan bajunya. Dia merasa masih kesal.

"Gue gak mau anjirr!! Lepasin gue Sen!!!",teriak Evan sambil meronta-ronta.

"Ahhmm... Ah.... Hmm..."

Sejenak Sean melumat bibir Evan.

"Ayo lah Van!",bujuk Sean dengan bisikan yang begitu lembut membuat Evan luluh.

Evan mulai terdiam dan pasrah dengan apa yang dilakukan Sean.  Baju yang dipakai Evan pun sudah terlepas semua. Tubuhnya yang kecil dan mulus pun dapat terekspos dengan jelas oleh Sean.

Di bawah shower Sean mulai membasuh dan mengusapkan sabun ke seluruh tubuh Evan. Tubuh Evan mulai bergetar karena setiap sentuhan Sean menyengat tubuhnya.

"Ahhh... Sen.. Ja.. Ah.. Jangan."

Tangan nakal Sean mulai menyentuh kejantanan Evan. Semakin cepat gerakan tangan Sean, maka semakin cepat desahan Evan yang terdengar menggema di kamar mandi.

"Van lu mau keluar kan, keluarin aja.",bisik Sean lalu mulai menjilati daun telinga Evan yang sudah memerah.

"Aah...Ahmm.. lepasin Sen!! Gue gak mau tolol!!! Ahmm... Ah.. Ah.."

"Mulut bisa bohong tapi, tubuh Lo enggak bisa bohong Van. Punya lu udah keras banget.",bisik Sean menggoda sambil memasukan jarinya ke lubang pantat Evan.

My Dearest Boy [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang