Chapter 39 ~

394 33 9
                                    

Author's POV
.
.
.

London | Inggris - Kediaman utama keluarga Kenzie

.
.
.

Rumah bak istana dengan gaya eropa di tengah-tengah area hijau ini adalah tempat yang ditinggali Kenzie dan keluarganya.

Istana yang megah ini seakan terisolasi dari dunia luar karena di kelilingi tembok yang tinggi dan pepohonan yang rindang serasa di negeri dongeng.

"Giovanni cek berkas ini sekali lagi, aku sudah menandai hal-hal yang perlu diperbaiki!",ucap seorang pria gagah berambut hitam gelap yang tengah  duduk di ruang kerjanya. Tentu saja ruangan itu terlihat mewah dan klasik, dipenuhi dengan perabotan dan ornamen yang sangat mahal.

Pria itu terlihat elegan dan kharismatik di usianya yang menginjak 40 tahunan. Suaranya terdengar berat dan tampangnya tidak bisa diragukan lagi. Yah dia adalah ayah kandung Kenzie, yang bernama Carl.

"Yes master! Saya akan segera memperbaikinya.",ucap Giovanni sambil menerima berkas-berkas itu lalu menunduk pelan ke arah Carl.

Giovanni dan Carl sudah berteman sejak masih duduk di bangku SMA. Bukan berteman lebih tepatnya Giovanni selalu menjadi bawahannya Carl.

Giovanni membutuhkan uang dari Carl, sedangkan Carl membutuhkan kesetiaan dari Giovanni. Karena itu, sejak dulu Giovanni selalu menjadi tangan kanan Carl dan mengurus berbagai hal termasuk mengurus Kenzie. Dia menjadi kepala pelayan sekaligus sekertaris pribadi Carl.

Sejak ibunda Kenzie meninggal, Giovanni lah yang merawat dan menyayangi Kenzie dengan tulus dan penuh kasih sayang. Berbeda dengan Carl yang bersikap dingin ke anak-anaknya.

"Ini sudah hampir setahun anak itu tinggal di Indonesia. Bagaimana bisa dia bertahan sendirian selama ini di sana?",heran Carl yang merujuk ke Kenzie.

Giovanni sejenak terdiam, dia tidak pernah berbohong pada Carl tapi demi kebaikan Kenzie dia akan melakukan apapun. Oleh karena itu, dia tidak menceritakan tentang Kenzie yang tinggal berdua bersama kekasihnya yakni Reynand.

"Young Master, sudah semakin dewasa. Dia bisa hidup dengan baik di sana, Master tidak perlu khawatir.",jawab Giovanni singkat.

"Bagaimana bisa? Selama ini dia tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Kau terlalu memanjakannya Giovanni.",ucap Carl dengan tegas seakan meremehkan Kenzie.

Hal itu membuat Giovanni kesal, tapi dia tidak bisa menentang atasannya. Kembali lagi ke fakta jika Kenzie bukan anak nya, akan tetapi anak dari Carl yang egois ini batin Giovanni.

Tapi yang paling membuat Giovanni kesal adalah di saat semua orang termasuk Carl meremehkan Kenzie.

"Maafkan saya Master. Saya akan berusaha mendidik  tuan Kenzie dengan lebih baik kedepannya.",ucapan terbaik yang bisa dilontarkan Giovanni.

Selamat itu, Giovanni undur diri dan meninggalkan ruangan kerja Carl dengan wajah yang suram.

"Giovanni!!",panggil seorang anak kecil berusia 8 tahun. Dia terlihat sangat mirip dengan Kenzie yang beda hanya sikapnya saja. Anak kecil itu bernama Kaen, dia adalah adik kandung Kenzie.

"Yes young Master. Ada yang bisa saya bantu?"

"Emmm... Apakah kakak Kenzie akan segera pulang?",tanya Kaen dengan polosnya.

"Saat ini tuan Kenzie sedang belajar di luar negeri dan belum bisa pulang ke rumah. Jangan khawatir, tuan Kenzie akan kembali lagi ke sini.",ucap Giovanni sambil tersenyum tipis.

Dengan muka yang cemberut, Kaen menunduk lalu berlari menjauhi Giovanni.

Kenzie memang tidak dekat dengan adiknya, tapi dia menyayangi kedua adiknya di sisi lain Kenzie juga membenci adiknya karena terus di banding-bandingkan.

My Dearest Boy [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang