Author's POV
.
.
.
"Oiii!! Angga bangun!!!"
Sudah menjadi rutinitas Satria untuk membangunkan Angga di pagi hari. Tapi mengarang sebuah esai akan lebih mudah daripada membangunkan si tukang molor Angga.
"WOIIIII!!! Anggaa!! Dasar tungkang molor!!", teriak Satria sambil mengguncangkan tubuh Angga. Tapi usahanya tidak membawakan hasil. Angga masih tertidur pulas.
Mungkin sudah 20 kali lebih Satria mencoba membangunkan Angga tapi masih tidak bangun juga. Akhirnya Satria hanya bisa menghela nafas pasrah dan berdecak kesal. Satria pun duduk di pinggir kasur Angga, sambil terus memperhatikan wajah Angga yang masih tertidur.
Beberapa kali Satria tersenyum sendiri sambil melihat wajah orang yang disukainya. Menurutnya jika Angga diam dan menurunkan poni di rambutnya seperti ini maka akan terlihat lebih tampan dan keren.
Satria tidak bisa menahan tanganya untuk mengelus rambut Angga. Beberapa kali Satria mengelus rambut Angga dengan lembut dan perlahan. Lalu dia mendekatkan wajahnya ke Angga dan mengecup bibirnya dengan cepat, karena takut jika Angga akan bangun.
Tapi beruntungnya Angga adalah tukang molor akut, jadi dia tidak akan bangun sekalipun ada meteor jatuh.
Satria pun tersenyum dengan pipi yang memerah, padahal ini bukan pertama kalinya di mencium Angga tapi tetap saja rasanya sangat mendebarkan.
"Satriaaa!!! Angga!! Ayo cepet turun!!! Sarapanya udah siap!!", teriak mamanya si Angga.
"Iyah bunda!!", jawab Satria yang sudah seperti anaknya sendiri.
Sebelum Satria mengambil ember berisi air, dia masih menyempatkan untuk mengambil foto si Angga, lalu memasukannya dalam folder 'Angga tolol'. Folder yang berisi koleksi foto Angga.
.
BYUUURRRRRRR
.
"Anjirr!!!! Lu Bangsat!!!",umpat Angga yang baru saja bangun dan di guyur air segar.
"Salah sendiri!! Capek gue bangunin lo! Dahlah cepet turun, bunda udah nyiapin sarapan.",ucap Satria dengan kesalnya. Tapi sebenarnya dalam hati dia sangat senang jika di suruh untuk membangunkan Angga.
"Lu turun dulu aja sono! Gua mau mandi!",ucap Angga yang tiba-tiba membuka kaosnya. Satria dengan mudah dapat mengekspos tubuh Angga. Jantung Satria berdetak dengan cepat, dia langsung menutupi pipinya dengan tangan karena saat ini sudah terlihat merah padam.
Tanpa berbicara lagi, Satria membuka pintu kamar Angga dan berjalan keluar. Satria mecoba menenangkan detak jantungnya sambil mengambil nafas. Wajahnya mulai memerah lagi, saat bayangan tubuh Angga lewat di pikirannya.
.
.
"Kalian enggak ada rencana mau kencan kan minggu depan?",tanya Rita alias kakaknya Angga.
Jangan tertipu dengan tampangnya, dia sebenarnya adalah perempuan. Rita adalah drumer sebuah band di kampusnya. Dia sangat terkenal hingga memiliki banyak fans cewek di kampusnya. Para fans memanggilnya dengan sebutan 'Axel', dan fakta bahwa Rita adalah perempuan sudah terlupakan.
"Apaan sih kak, kita kan jomblo. Ya kan Sat?", balas si Angga sambil menoleh ke Satria yang sedang mengunyah makanan. Satria hanya diam sambil berfokus mengunyah makanannya. Saat ini meraka bertiga sedang sarapan bersama seperti biasanya.
"Loh! Bukannya kalian udah pacaran ya?",tanya Rita dengan tatapan menggoda.
"Hah?? Siapa?",tanya Angga sambil menyekritkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Boy [BL]
RomanceRey, cowok yang bertampang preman tapi sangat jago dalam pekerjaan rumah tangga, misalnya memasak dan bersih-bersih. Keahliannya yang lain yakni bermain basket. Saat akan masuk SMA, Rey bertemu dengan Kenzie anak orang kaya raya yang tidak bisa...