My Dearest Boy [BL]

Chapter 41~

Perayaan Anniversary
SMA Sinar Harapan
.
.
.

Author's POV
.
.
.

Akhirnya, event yang ditunggu masyakarat SMA SH telah tiba. Terlihat sangat ramai dipenuhi siswa dan tamu dari luar sekolah.

Setiap siswa sibuk menyiapkan kelasnya masing-masing. Karena kelas yang mendapatkan kunjungan paling banyak akan mendapatkan hadiah dan perlakuan istimewa.

Dari kalangan junior sampai senior berlomba-lomba untuk menjadi pemenang. Karena hanya satu kelas di setiap angkatan yang akan terpilih.

Jadi acara ini terbuka untuk umum, sehingga keluarga bisa datang. Tentunya paman kesayangan Rey yakni om Ardan datang ke SMA SH di sela-sela kesibukan kuliahnya.

Banyak tenant, pertunjukan, lomba, dan kelas-kelas yang menarik untuk dikunjungi. Setiap kelas berlomba mendapatkan pengunjung terbanyak untuk memperoleh hadiah istimewa yang diperebutkan setiap angkatan.

Ada kelas yang membuat photo box, galeri pameran, cafe, jasa ramalan, rumah horor, dan hal random lainnya.

"Om Ardan!! Sekolahnya kak Yenan besar banget, Hyorin mau sekolah di sini.",ucap anak kecil berambut panjang yang menggandeng Ardan dengan riang.

"Boleh sih, kalau kamu sudah SMA.",balas Ardan sambil mengusap kepala gadis kecil itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Om Ardan!!",panggil Rey dari jauh lalu berlari menuju gadis kecil yang ada di sebelah Ardan.

"Huwaa Kak Yenan!!! Ahahha....!!"

Rey langsung menggendong adik kecil kesayangan sambil memeluk dan menciumnya berkali-kali. Maklum saja mereka sudah terpisah lama dan akhirnya ada kesempatan untuk bertemu lagi.

Ardan hanya tersenyum melihat kedua keponakan yang dulu dia rawat mulai tumbuh dan bahagia. Rey dan Hyorin, anak dari Arya yang merupakan kakak kandung Ardan.

Bisa dibilang Ardan selalu menjaga Rey dan Hyorin sesuai permintaan Arya. Yah bisa jadi ayah kedua bagi Rey dan Hyorin.

"Kakak sedang pakai kostum apa kok aneh??",tanya Hyorin polos.

Sebenarnya ini adalah idenya Erika teman sekelas Rey, untuk mengenakan pakaian ala-ala villain, dark mode, preman, dan lain sebagainya.

Karena memang sudah jadi identitas kelas D yang suram dan terbelakang.
"Aneh gimana sih?? Ini namanya kostum tema kegelapan. Liat kakak ganteng kan??",tanya balik Rey yang sok keren di depan adiknya.

"Eummmm......"

Di saat Hyorin memperhatikan kakaknya, dari jauh dia melihat sosok pangeran yang mirip di buku-buku dongeng.

Hyorin pun tak memperdulikan kostum kakaknya dan berfokus pada seseorang dengan setelan rapih dan mewah ala-ala dunia fantasi era kerajaan.

"Kenzie!!",panggil Ardan yang menyadari kehadiran Kenzie.

Dengan elegan, Kenzie berjalan menghampiri Ardan dan baru sadar di sebelahnya ada Rey yang menggendong gadis kecil.

Kenzie yang otaknya tidak lelet seperti Angga pun langsung bisa menyadari kalau gadis kecil ini adiknya Rey.

"Selamat datang kak Ardan! Silahkan kak mampir ke kelas S. Kami membuat kafe ala era victorian.",ucap Kenzie yang jago juga jadi seles.

Kenzie menyerahkan pamflet ke Ardan, jadi dia diberi tugas untuk menyebar pamflet.

Gadis kecil yang sedari tadi diam memperhatikan Kenzie pun mulai mendekat sambil meraih jubah yang dikenakan Kenzie.

Matanya berbinar-binar, dengan mulut sedikit terbuka. Pipinya terlihat tembem kemerahan seperti tomat.