Chapter 49~

387 19 5
                                        

Author's POV
.
.
.

Kue tart besar, makanan yang lezat, dan sebuah kotak hadiah telah tersiap dengan rapih di atas meja. Kenzie sudah tau kalau ini hari ulang tahunnya.

Beberapa kali Giovani memberi pesan agar kembali ke Inggris dan mengadakan pesta ulang tahun. Tapi Kenzie lebih suka menghabiskan waktunya dengan Rey.

Alhasil Giovani yang sejak dulu merawat Kenzie hanya dapat mengirimkan sebuah kado. Di dalam paket kado yang dikirim Giovani terdapat sepucuk surat yang selalu dinanti Kenzie setiap tahunnya.

Iya surat dari bunda Kenzie yang telah tiada. Sebelum ajal menjemput, ibundanya Kenzie masih sempat menulis surat untuk semua anaknya. Setiap ulang tahun surat itu akan diberikan melalui Giovani.

Surat-surat itulah yang membuat Kenzie masih merasakan keberadaan bunda tercinta.

"Ken sudah siap!!",ucap Rey.

"Selamat ulang tahun Kenzie!"

Permintaan Kenzie di hari ulang tahun ini, ingin merayakan ulang tahun berdua saja dengan Rey. Kenzie juga meminta dibuatkan kue tart. Persis seperti kebiasaan bunda Kenzie yang selalu membuatkan kue tart dan menikmatinya hanya berdua.

Tapi di luar ekspektasi Kenzie, Rey membuat kue tart yang besar dan bertingkat mewah. Selain masak ternyata Rey ahli membuat kue tart.

"Terimakasih Rey!"ucap Kenzie sambil mengecup pipi Rey.

.
.

Rey dan Kenzie duduk berdua di ruang tengah sambil menikmati kue tart.

Tiba-tiba Rey mencolek krim ke pipi Kenzie. Merasa tak terganggu, Kenzie hanya diam sambil terus memakan kuenya.

"Ken!"panggil Rey lalu mencolek lagi.

Tapi Kenzie tetap tak peduli. Keisengan Rey tidak berpengaruh.

Belum puas disitu, Rey menjilat krim yang ada di pipi Kenzie. Akhirnya Kenzie menoleh sambil menyentuh pipi bekas jilatan Rey.

Dengan alis yang naik turun, Rey mencoba menggoda Kenzie.

"Kenapa? Kelilipan Rey?" tanya Kenzie polos. Akhirnya Rey menyerah dan membuang nafas berat.

Rey menarik Kenzie agar duduk di pangkuannya. Sedangkan Kenzie terus memegang sendok dan menyuap kue ke mulutnya.

"Gimana enak?" tanya Rey sambil mengendus aroma tengkuk Kenzie yang sungguh menggoda.

"Hemm!" jawab Kenzie sambil menganggukkan kepala dan terus melahap kue.

Tangan Rey mulai masuk ke sela-sela pakaian Kenzie lalu meraba bagian dadanya. Hingga menemukan spot favoritnya.

"Aghh! Aghh!! Rey!!" sentak Kenzie saat merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Kenzie mencoba menarik tangan Kenzie keluar dari pakainya, tapi Rey terus melakukan aksinya, menjamah tubuh Kenzie.

Tak cukup menjelajahi daerah atas, tangan Rey mulai menyusup ke area bawah.

"Aghhmm! Jangan sentuh itu! Rey!"

"Hmm... Ahgmm... Ah..."

"Suapin dulu dong!" pinta Rey.

Tanpa pikir panjang, Kenzie menyuapi Rey sesendok kue tart yang ada di tangannya.

Setelah itu Rey mengkondisikan tangan jahilnya hingga Kenzie menarik napas lega.

Rey memeluk Kenzie yang ada di pangkuannya. Dengan santai Kenzie terus menghabiskan kue tartnya.

Setelah puas memakan kue, Kenzie berjalan ke dapur meletakkan piringnya. Lalu berjalan kembali ke ruang tengah, dan duduk di samping Rey.

"Duduk sini lah!" sahut Rey sambil menepuk pahanya, berharap Kenzie duduk kembali di pangkuannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Dearest Boy [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang