Prolog

131 19 2
                                    

Tidak ada sebuah kata kebetulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada sebuah kata kebetulan. Semua yang terjadi adalah bentuk takdir yang harus diterima dari setiap manusia di muka bumi ini. Bukan hanya manusia, namun keseluruhan makhluk hidupnya. Memang sudah takdir, dan tidak ada sebuah kebetulan.

Mengetahui hal itu, Althea pernah mendengar hal seperti itu di salah satu drama korea yang dinonton dengan teman-temannya. Mengenai takdir dan kebetulan. Lalu dalam agama islam juga sama, tidak dikenalkan sebuah kejadian yang mendadak tiba-tiba bisa terjadi dapat disebut dengan kebetulan. Karena semua sudah menjadi takdir. Sudah menjadi bagian proses berjalannya waktu, sampai dikatakan selesai.

Dan bila takdirnya sudah berhenti, maka yang tersisa hanya sebuah nostalgia. Diberi nama kenangan. Lalu diciptakan perasaan rindu akan keberadaan sesuatu yang sudah tidak ada. Sebab ini dunia. Tempat yang terus berlalu, berputar sampai garis finish. Ini bukan sesuatu yang kekal dan bersifat selamanya. Jika kita ingin sesuatu yang bersifat tidak akan hilang, maka sejatinya kita sedang menuju ke sana juga. Jadi tunggulah waktu itu.

"Aku menyayangi kamu."

"Kalau begitu lakukan."

"Aku ingin melihatmu tidak bersedih."

"Jangan buat aku menangis."

"Aku ingin bersamamu dan hidup bahagia."

"Jangan pergi dariku."

"Kamu senang saat aku di sampingmu?"

"Perasaanku sama seperti denganmu."

"Namun apabila besok...."

"Tidak ada kata namun. Aku ingin terus seperti ini. Tidak ada kata esok dan setelahnya."

"Baiklah. Hari ini. Hanya hari ini. Aku akan menghargai detik yang berlalu hari ini. Bersamamu."

‧͙⁺˚*・༓☾

Saudade in Andalusia (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang