Saudade - Chap.22

18 4 1
                                    

Malam yang syahdu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang syahdu. Begitulah pandangan Althea kala menikmati momen terakhir bersama Zhao. Belum genap satu minggu, belum puas mereka membahas hal random-random lainnya, Zhao ternyata harus kembali lebih cepat ke kota asalnya.

Malam di mana mereka menghabiskan waktu di kampus, sebab Althea bertemu dengan teman-teman kampusnya yang sedang mengadakan acara ulang tahunnya di sebuah kafe dekat sana.

Zhao mendapatkan telepon, telepon yang bisa dikatakan begitu penting karena si pemanggil tidak pernah menelponnya selama ini.

"Yes, what's up?" tanya Zhao setelah mengangkat panggilannya, dan mendengar suara seorang laki-laki yang sebaya dengannya, yang selama ini bekerja dengan ayahnya. Berteman dekat dengan Zhao sejak pertama kali menginjak Amerika, membuat Zhao dapat mempercayai laki-laki ini untuk menanyakan kondisi ibunya.

"Your mom."

Zhao terdiam membatu sesaat. Dia belum siap mendengar kabar yang begitu dia takuti selama ini, terlebih karena ini pertama kali temannya menelponnya, selama dia meninggalkan New Haven.

"Your mom is awake, Zhao." Terdengar nada senang dalam pengucapannya.

"You should go home."

"Kenapa ayah tidak memberitau soal ini? sejak kapan beliau sadar?" Zhao menyembunyikan rasa bahagianya, dia justru menanyakan apa yang sedang dilakukan ayahnya saat ini.

"Aku tidak tau, saat ini dia tengah menemani ibumu yang sudah sadar sepuluh menit yang lalu. Dokter memeriksa kondisi kesehatannya sekarang, sadar setelah koma selama hampir tiga belas tahun, pasti semua tubuhnya menjadi kaku, dan memerlukan untuk pulih."

"Pulanglah. Kamu tau hal apa yang dikatakan saat mamahmu sadar? Dia memanggil namamu."

"Baiklah, besok pagi aku akan pulang. Kabari terus soal perkembangan beliau padaku."

"Oke."

Zhao menutup teleponnya, pandangannya langsung jatuh pada Althea yang kini sibuk mengobrol dengan teman-teman perempuannya, dengan Oreo yang tenang di dalam gendongannya.

Sepertinya Althea sadar jika dirinya diperhatikan oleh seseorang, dan benar saja kedua pasang mata itu bertemu sekilas, lalu saling melempar senyum. Zhao melangkah mendekat, begitupun Althea yang meminta kepada teman-temannya untuk meninggalkan mereka sebentar.

"Ada apa? Maaf ya, kamu harus mengikuti acara mereka karena diriku."

Zhao menggeleng pelan, menyiratkan pada Althea jika itu bukan masalah. Dia menikmati acara yang tidak begitu ramai ini, namun terasa begitu hangat. Dia baru melihat acara ulang tahun yang begitu tenang, semua yang hadir saling bertegur sapa tanpa menimbulkan keributan dan kebisingannya.

"Tidak apa. Aku suka."

Althea dapat membaca raut wajah Zhao. Raut yang bahagia, namun sebenarnya tertutupi oleh kesedihan lainnya.

Saudade in Andalusia (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang