Temple of Debod menjadi tujuan awal mereka dalam menjelajahi tempat yang salah satunya wajib di datangi saat ke Madrid. Selesai Althea menitipkan barangnya di hotel, sebab dia belum bisa melakukan check-in yang hanya bisa dimulai dari jam tiga sore.
"Al," panggil Zhao dengan meringkas namanya tersebut.
Althea bergeming, memandang sekilas kala Zhao menyingkat namanya. Selama ini orang-orang selalu memanggilnya dengan nama yang lengkap. Althea. Bukan Al, The, atau Tea.
"Aku ingin memanggilmu seperti itu. Boleh?"
"Terserah." Jawaban favorit para kaum perempuan.
Zhao memilih tidak menanggapinya, karena menurutnya perempuan itu sudah mengizinkannya memanggil seperti itu.
"Al, kamu ada membuat daftar tempat yang ingin dikunjungi?"
Althea menggeleng pelan. "Aku ada membuatnya. Namun aku bingung, tempat yang mana dulu perlu dikunjungi. Karena itu kita mengunjungi tempat yang paling dekat dulu dengan penginapan."
"Aku juga bingung. Kita kunjungi saja, semuanya satu persatu dari yang terdekat. Jika ada yang terlewat, kita akan ke sana lagi besoknya."
Althea memperhatikan Zhao yang sedang membaca peta kota Madrid yang ada di kedua tangannya. Saat ini mereka tengah berdiri depan hotel, di atas trotoar. Layaknya turis pada umumnya. Sebenarnya dia ingin tau, dalam rangka apa dia bisa menemui Zhao saat ini yang juga katanya ingin menjelajahi Spain, kota-kota di Andalusia. Namun Zhao terlihat bukan orang yang mudah menceritakan dirinya sendiri pada orang lain.
"Berapa hari kamu di Madrid?"
"Tergantung sejauh mana aku sudah menjelajahi kota ini. Ayo, kita akan naik taksi untuk ke tujuan awal kita. Selanjutnya kita bisa berjalan kaki, karena lokasinya tidak begitu jauh. Kamu bisa?"
Althea tersenyum simpul. "Tentu bisa." Zhao tidak tau, kalau dia sangat ahli dalam berjalan kaki. Selama tempat yang dia lewati, indah dipandang.
Althea memperhatikan pria itu membawa Oreo masuk ke dalam taksi. Oreo duduk di tengah-tengah mereka, dia sedang anteng di dalam pet cargo miliknya.
"Kamu tidak kesulitan dan terganggu membawanya ke mana-mana?" Althea bertanya. Pertama kali dia melihat seorang traveller membawa hewan peliharaannya. Kebanyakan orang tidak bisa dan mengakui itu sulit. Belum lagi jika tempat yang di datangi tidak ramah dengan hewan peliharaan.
"Tidak. Aku sudah memikirkan kesulitannya sebelum pergi, jadi saat ini aku tinggal menikmatinya. Kamu tau, jika kita bahagia maka hewan peliharaan kita juga akan ikut menikmatinya. Oreo kucing yang pintar."
"Aku baru tau hal itu."
"Kalau Oreo itu pintar?"
"Bukan. Kalimat yang sebelumnya."
"Dia juga akan menemaniku membuat jurnal penelitianku."
Althea tidak bisa menahan ekspresi keingin-tahuannya, ketika Zhao mulai menceritakan soal dirinya. Entah mengapa, dia penasaran. "Jurnal penelitian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade in Andalusia (SELESAI)
SpiritualKritik dan vote dibutuhkan, semoga kalian betah membacanya. Gracias 🙏 *** Andalusia tidak hanya menjadi saksi bisu tempat sejarah peradaban islam. Andalusia kali ini juga menjadi saksi pertemuan cinta dan kasih. Dalam balutan keislaman, pertemuan m...