Saudade - Chap.11

36 9 54
                                    

Zhao menyewa sebuah mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhao menyewa sebuah mobil. Mereka tidak jadi naik menggunakan bis untuk ke Toledo ataupun menggunakan kereta. Selain untuk menghemat biaya, hanya alasan itu. Tidak ada alasan lain. Dan Althea menyetujuinya, sebab dia sebenarnya sangat takut menggunakan bis.

Althea dan Farlan tetap saling mengirim pesan. Mereka tidak bertemu karena Farlan langsung segera terbang ke bandara Sevilla lalu ke Kordoba. Layaknya seorang kakak laki-laki yang posesif pada adik perempuan satu-satunya, dia menanyakan tiap jam apa yang tengah dilakukan oleh Althea. Dan sudah pasti Farlan sudah tau, jika mereka menggunakan mobil. Sebenarnya itu sudah cukup bagus, karena tidak perlu lagi membuang biaya jika ingin ke tempat yang dituju.

Baru empat hari di Madrid, barang Althea bertambah. Padahal dia merasa jika tidak membeli barang yang banyak, namun itu berhasil memuat satu kantong besar ramah lingkungan dari salah satu minimarket di sana. Entah apa isinya, Zhao membantu Althea membawa semua barangnya untuk ditaruh di bagasi mobil.

Sementara Oreo sudah menunggu di dalam mobil, dia di tempatkan di kursi tengah. Perjalanan Madrid menuju Toledo berjarak selama satu jam jika menggunakan kendaraan beroda empat.

"Wow." Zhao memperhatikan susunan barang mereka di bagasi mobil.

Althea ikut berdiri tidak jauh di samping pria tersebut. Memandang ke tempat yang sama. "Ada hikmahnya kita tidak menaiki bis atau kereta, kita akan kerepotan membawa barang yang cukup berat ini."

Kalimat Zhao benar, tadinya mereka berniat mencoba kereta transit menuju Toledo. Namun urung sebab dia melihat barangnya bertambah dan akan membuat kesulitan saat sampai.

"Benar. Sepertinya kita harus saling mengingatkan di Toledo nanti untuk tidak tergoda membeli barang-barang unik."

Keduanya saling membalas tawa. Zhao mempersilahkan Althea lebih dulu masuk ke dalam mobil, dan ketika Althea membuka pintu tengah, pria tersebut memanggil namanya, "Al."

Althea menoleh. "Iya?"

"Duduklah di depan. Jika kamu di belakang, aku bisa saja memperhatikanmu melalui kaca spion di dalam."

Althea tidak habis pikir mendengar penuturan Zhao.

"Tentu kamu tau kan mengapa aku melakukan hal ini?" Zhao bertanya.

"Lalu apa bedanya jika aku duduk di sampingmu?"

"Setidaknya aku tidak berani menatapmu ke samping, memperhatikanmu dengan jelas."

"Untuk apa juga kamu akan melihatku?"

"Itu bisa jadi insiden, Al. Aku tengah berupaya untuk menjaga pandangan, dan tidak memperhatikanmu dalam diamku."

Althea memicingkan mata, memandang Zhao yang tengah ingin membuka pintu kemudi.

"Oke, baiklah. Aku akan menghargai usahamu."

Zhao tidak bisa menahan senyum, perempuan itu sudah membuka pintu mobil lebih dulu dan masuk duduk di samping kursi kemudi.

"Apa hanya aku perempuan yang diperlakukan seperti ini olehmu?"

Saudade in Andalusia (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang