Mohon maaf bila ada yang menyinggung perasaan teman-teman, kalimat yang dituang di bagian ini murni hasil menelaah lebih jauh dulu dan mempertimbangkan jauh-jauh hari soal baik tidaknya. Semua ada maksud dan tujuan baik dari alur yang terjadi, sekian dan terima kasih telah setia membacanya 🙇🏻♀️🙏
✧✧✧
Hari kedua di Toledo, Althea dan Zhao memutuskan untuk melakukan jalan-jalan pagi. Mereka memulai setelah Althea sholat subuh. Ide itu terlintas dari Zhao, dia penasaran bagaimana penampakan kota yang damai dengan tiga agama ini saat matahari belum terbenam.Rute mereka dimulai dari tempat mereka menginap, lalu menyusuri jalanan menuju jembatan Alcantara yang berdekatan dengan lokasi hotel. Mereka melakukan jogging, dengan udara yang masih sejuk tersebut. Matahari masih malu-malu menampakkan seluruh sinarnya dari ufuk timur.
Althea berlari pelan, membiarkan Zhao melangkah lebih cepat darinya. Dan Oreo, dilepas begitu saja tanpa pegangan tali seperti sebelumnya saat jalan-jalan biasa. Dia juga ikut berlari, bel kecil di lehernya berbunyi pelan seiring langkah Oreo yang mengejar Zhao.
Sampai di jalanan kecil yang menyusuri sungai Targus, jembatan Alcantara dapat dilihat tidak jauh dari arah bawah mereka. Zhao berhenti, mengumpulkan napasnya. Terakhir dia melakukan jogging rutin itu sekitar dua bulan yang lalu, dan dia kembali menjadi seperti pemula.
Zhao memperhatikan di belakangnya, dua makhluk hidup yang mengikutinya turut berhenti. Althea dan Oreo sibuk saling pandang, tanpa suara. Althea memperhatikan dengan senyuman yang ia berikan pada Oreo, dan Oreo duduk rapi menghadap Althea, ekornya bergerak-gerak.
Zhao ikut tersenyum, melihat interaksi diam mereka. Dia bergegas menyalakan kameranya yang ia gantungkah di leher. Dan memotret setengah dari badan Althea dan mengambil Oreo sepenuhnya, dengan bayangan mereka yang muncul karena matahari baru saja terbit.
Sebuah objek yang indah bagi Zhao. Dia menyukai Oreo saat bersama Althea, interaksi mereka layaknya sepasang sahabat yang saling ingin mengerti. Lalu Zhao kembali memotret, kala Althea membungkuk seperti orang rukuk, tangan kirinya turun untuk menyentuh kepala Oreo. Namun Oreo menoleh ke belakang, ketika dia mendengar suara kucing lain yang seperti ingin berkenalan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade in Andalusia (SELESAI)
SpiritualKritik dan vote dibutuhkan, semoga kalian betah membacanya. Gracias 🙏 *** Andalusia tidak hanya menjadi saksi bisu tempat sejarah peradaban islam. Andalusia kali ini juga menjadi saksi pertemuan cinta dan kasih. Dalam balutan keislaman, pertemuan m...