Bab 6

2.7K 363 11
                                    

Happy reading

Yang mau baca duluan, di Karyakarsa sudah update sampai bab 27 ya. Yang terbaru part 23-27, mengandung adegan dewasa 21+

 Yang terbaru part 23-27, mengandung adegan dewasa 21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Luv,

Carmen

_______________________________________________________________________________

Cedric menatap pelayan wanita di hadapannya ini dengan tatapan tertarik. Entah kenapa, ia sebenarnya percaya kalau pamannya itu benar-benar berniat memberikan tanah ini pada wanita itu. Tapi peraturan tetaplah peraturan dan Cedric tidak bermaksud membuatnya mudah untuk wanita itu.

Jujur saja, Rosalind Bridgwater memang benar. Tanah pertanian ini, dilihat dari sisi manapun, tidaklah mendatangkan banyak keuntungan. Tanah ini digarap dengan buruk, tidak juga menerapkan sistem dan cara penggarapan tanah yang terbaru dan sudah pasti tidak akan memberikan hasil yang banyak. Dibandingkan dengan daftar warisan yang ia terima dari pamannya, tanah kecil ini sama sekali tidak berarti apa-apa. Cedric juga sebenarnya tidak tertarik. Bukan saja tanah pertanian di Stonebury, ia juga tidak tertarik dengan tanah-tanah pertanian lain yang diwarisinya, ia sudah memberitahu pengacara pamannya agar tanah-tanah itu tetap dirawat seperti biasanya oleh orang-orang yang selama ini dipercayai oleh pamannya. Ia tidak akan mengganggu sistem yang sudah berjalan. Ia hanya meminta untuk selalu rutin dikirimi laporan.

Cedric sebenarnya memiliki bisnis perdagangannya sendiri, ia tidak menyukai kehidupan di desa, ia lebih suka kehidupan di kota dan ia memiliki rumah megah sendiri di London. Bahkan tanpa warisan pamannya, ia sudah kaya raya. Ia berhasil mengubah warisan orangtuanya menjadi bisnis menguntungkan yang menghasilkan pundi-pundi dalam jumlah yang fantastis. Apa gunanya sebuah pertanian bobrok, bukan?

Tapi semua pikiran itu berubah seketika saat ia melihat pelayan pamannya ini. Rosalind Bridgwater. Bagaimana menggambarkannya? Wanita ini memiliki wajah secantik malaikat tapi dengan tubuh yang bisa mengalahkan pelacur paling terkenal di London. Wajahnya cantik, dengan rambut hitam yang bergelombang, sepasang mata biru yang dalam, hidung bangir yang mungil serta bibir seksi yang menghidupkan banyak mimpi erotis para pria. Lalu tubuhnya... Cedric ingat ketika ia baru saja tiba dan memperhatikan wanita itu yang saat itu sedang berada di halaman belakang, sedang sibuk menimba air dan sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Pemandangan dari samping tubuh wanita itu membuat darah Cedric tiba-tiba mendidih. Dia sedang berada di tepi sumur, roknya dinaikkan sehingga memamerkan betis indahnya. Wanita itu setengah menunduk, sedang menarik tuas sumur dan Cedric bisa melihat payudara penuh wanita itu terdorong ke atas hingga menyembul dari tepi kamisolnya.

Pemandangan itu sungguh menggairahkan...

Saat itu juga, ia langsung menginginkan wanita itu. Ia langsung membayangkan dirinya sedang berdiri tepat di belakang tubuh wanita itu. Cedric membayangkan ia mendorong tubuh wanita itu ke depan, mengangkat roknya hingga ke pinggang dan mengubur dirinya jauh ke dalam tubuh wanita itu dan kemudian mulai memompanya dengan kuat, diiringi dengan erangan keras sang pelayan.

Astaga, Cedric langsung mengeras hanya dengan bayangan tersebut.

Dan kini, saat ia memiliki perjanjian kontrak yang mengikat wanita itu pada dirinya sebagai pewaris baru semua aset pamannya, Cedric memiliki pemikiran gila itu. Ia bisa memiliki Rosalind sekarang juga jika ia menginginkannya. Wanita itu tidak akan bisa melakukan apa-apa bahkan jika dia tidak bersedia sekalipun. Tidak ada satupun hukum di kerajaan ini yang akan melindungi dan membelanya. Karena pada kenyataannya, dia memang milik Cedric selama perjanjian tersebut belum berakhir. Ia mendengus di dalam hati, merasa senang dan puas. Tempat suram yang ditinggali oleh pamannya selama hampir separuh hidupnya ini terbukti sama sekali tidak jelek. Malah sangat menarik, pikir Cedric. Interesting. Sekarang, ia adalah pemilik baru wanita pelayan ini dan Rosalind Bridgwater terikat kontrak padanya secara hukum.

He is the master of this lowly born.

Dengan perasaan puas, Cedric kemudian mengeluarkan surat kontrak wanita itu.

"Lihat? Aku tidak bohong, bukan? Kontrakmu ada di tanganku. Dan selama kontrak ini belum berakhir... like it or not, you are mine, Rosalind Bridgwater. Sekarang, apa kau akan melepaskan pakaianmu dan membiarkanku memeriksamu atau kau ingin aku memaksamu?"

Dan betapa puasnya Cedric saat mata biru wanita itu membelalak nanar.

The Devil in Her BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang