Bab 16

2.2K 288 5
                                    

Mature Scene 21+

Happy reading, semoga suka. Maaf ya, adegan dewasanya sedikit disensor, tapi tidak mengubah alur cerita.

Ebook lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa.

Ebook lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can also read my new story on Wattpad. Still on going.

 Still on going

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

________________________________________________________________________________

Rosalind berdebar ketika melihat pria itu membungkuk lalu mendorong turun celana serta sisa pakaiannya lalu berdiri telanjang di hadapannya. Secara instingtif, ia mulai mundur menjauhi pria itu, bergerak lebih jauh ke sisi lain tempat tidur. Mata Rosalind berfokus pada kejantanan pria itu dan jantungnya menderu oleh rasa takut juga antisipasi. Pagi tadi... itu ada di dalam tubuhnya... dan... tidak, itu tidak mungkin, rasanya tidak mungkin... bagaimana mungkin...

Pria itu tertawa saat melihat reaksi Rosalind dan melihat bagaimana ia merangkak menjauh dari pria itu menuju ke sisi ranjang yang lain. Ia terbaring di sana, kedua kakinya merapat dan lututnya ditekuk seolah ingin melindungi bagian di antara kedua kakinya itu. Rosalind tidak sadar bahwa melihat pemandangan tubuh telanjang itu, Cedric menjadi semakin bergairah.

"Ayolah, Rosalind," ujar pria itu kemudian dan merangkak pelan mendekati Rosalind. "Kau sudah mengenalku seluruhnya, merasakan diriku seluruhnya, apalagi yang perlu kau takutkan?"

Pria tidak mengerti.

"Aku... itu... tidak mungkin kau... itu... kau..."

"Maksudmu ini?" tanya pria itu sambil mengusap kejantanannya.

"Tidak mungkin bisa muat di dalam diriku," ujar Rosalind akhirnya menyelesaikan kalimatnya dan terkejut ketika pria itu telah mendekat padanya. Pria itu kemudian berbaring di sebelah Rosalind, menyangga tubuh dengan sikunya dan menatap Rosalind yang ketakutan. Tubuh Rosalind bergetar karena kedekatan mereka dan tanpa sadar matanya kembali menatap tubuh pria itu, menatap dada lebarnya yang kecokelatan dan ditumbuhi bulu-bulu halus, lalu perut rata pria itu hingga terus turun ke kejantanan Cedric yang menegak tegang.

"Well, tentu saja bisa. Kita berdua sudah membuktikannya, bukan?"

Ia berjengit pelan saat pria itu menyelipkan rambutnya ke balik telinganya dan punggung tangan pria itu kemudian bergerak untuk membelai pipinya. Sentuhan lembut itu membuat Rosalind lebih tenang dan santai dan ia mengangkat kepalanya agar mata mereka bisa bertemu dan bertatapan.

"Masih takut?" tanya pria itu.

Rosalind langsung merapatkan kakinya kembali dan menatap ke bawah tubuh pria itu lagi. Tentu saja ia takut. Tidak peduli seberapa banyak kenikmatan yang bisa diberikan pria itu, pada akhirnya tetap saja, ia harus merasakan sakit tajam perih yang merobek tubuhnya seperti yang dirasakan Rosalind tadi pagi.

The Devil in Her BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang