Bab 32

1.1K 181 2
                                    

Happy reading, semoga suka.

Full version ebook sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa.

Dan ada cerita baru di Karyakarsa ya, bagi yang mau baca cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ada cerita baru di Karyakarsa ya, bagi yang mau baca cepat. Scandalous Love with The Boss (erotic romance)

 Scandalous Love with The Boss (erotic romance)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

_______________________________________________________________________________

Tepat ketika Cedric mulai bertanya-tanya apa yang menahan Rosalind begitu lama, ia lalu menangkap suara langkah kaki telanjang, satu lalu diikuti yang lain, melangkah dalam irama yang teratur.

Sial! Bagaimana bisa Cedric lupa tentang sepatu. Bisa-bisanya ia seceroboh itu. Cedric mencibir dirinya sendiri. Dasar tolol!

Tapi mungkin ini juga tidak terlalu buruk, pikirnya lagi. Ia bisa menjadikan itu sebagai alasan untuk membopong Rosalind menaiki tangga menuju ke kamar nantinya. Cedric mengalihkan tatapnya dari kaki telanjang wanita itu dan naik untuk menatap keseluruhan Rosalind dan napasnya nyaris tercekat. Gaun wanita itu melambai indah di belakangnya, lipatan-lipatannya yang anggun ikut bergerak ketika wanita itu menuruni tangga dan sosoknya yang anggun tampak seperti seorang ratu. Ikal hitam rambutnya jatuh di punggung, membingkai wajah cantik Rosalind dan membuat wanita itu bersinar seperti malaikat. Dia tampak tersenyum malu-malu tapi saat mata mereka bertemu, ekspresi itu menghilang, berganti menjadi raut wajah datar dan serius. Begitu melihatnya, Rosalind langsung menarik diri.

Rosalind takut padanya.

Dasar tolol, tentu saja dia takut padamu. Kau memperkosanya! Kau memaksa dan mengasarinya. Kau menelanjanginya di rumahnya sendiri, merenggut keperawanannya dan menjadikannya budakmu. Kau beruntung jika dia hanya membencimu, Tolol!

Ya, itu benar. Semua itu benar. Jadi apa yang Cedric harapkan? Ekspresi dan emosi seperti apa yang ia ingin Rosalind tunjukkan di hadapannya? Dan yang lebih konyol, mengapa pula ia sampai menginginkan lebih? Ia menghentikan semua pikiran yang berkecamuk di dalam dirinya dan menampilkan ekspresi normalnya ketika wanita itu akhirnya berdiri di hadapannya.

The Devil in Her BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang