Bab 27

2.2K 278 7
                                    

Happy reading, semoga suka.

Ebook sudah lengkap di Playstore dan Karyakarsa ya.

Ebook sudah lengkap di Playstore dan Karyakarsa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

________________________________________________________________________________

"Arghh!"

Tiba-tiba, sepasang tangan yang kuat menarik kedua pinggulnya dan panas yang keras menghunjam ke dalam tubuh Rosalind dan memenuhinya. Ia menjerit di antara rasa terkejut dan sensasi panas, tubuhnya meronta saat ia membuka kedua matanya lebar dan menatap...

Cedric!

Jantung Rosalind terasa membengkak hebat saat melihat pria itu yang tengah mendorong ke dalam dirinya. Ia berjuang mengatur napas, rasa terkejut dan senang bertubi-tubi memenuhinya sehingga Rosalind sulit mengendalikan diri. Dan ia merasakan tubuhnya bergetar lalu meledak hebat, mencapai klimaks dengan begitu cepat dan kuat. Punggungnya melengkung, tubuhnya mengetat, mencengkeram Cedric.

"Ohhh!"

Pria itu menahannya saat Rosalind berkutat dengan pelepasannya yang luar biasa itu, tidak tahu bahwa Cedric juga berkutat mengendalikan dirinya di antara perbedaan kontras antara air kolam yang dingin dengan kerapatan hangat Rosalind yang memijatnya. Rosalind tidak peduli akan semua itu kecuali kenikmatan yang sedang melandanya. Ia memejamkan mata, merasakan, menikmati sampai sapuan gelombang terakhir menyiraminya dan napasnya yang berat pelan-pelan mereda.

Setelahnya, giliran pria itu yang memuaskan diri.

Ketika segalanya selesai, ia terduduk diam di sana, tubuh dan rambutnya basah dan Rosalind bisa merasakan sisa gairah pria itu merembes turun ke kaki-kakinya, membasahi batu-batu di sana. Ia menunduk, tak sanggup menatap pria itu. Mengapa? Mengapa ia melakukan sesuatu yang segila itu di luar sini, di tengah udara terbuka seperti ini? Dan mengapa Cedric harus menemukan Rosalind tepat di saat seperti ini?

Ia berjengit saat pria itu meraih dagunya dan memaksa Rosalind untuk menatapnya.

"Jadi, Rosalind, apa kau bersenang-senang selama aku tidak ada?" tanya pria itu dengan ekspresi geli di wajahnya.

Wajah Rosalind terasa tersengat. Ia menepis pelan lengan pria itu dan bergegas bangun. "Aku harus pergi. Philippa dan Anne akan segera pulang."

"Mereka tidak akan kembali secepat itu," ujar Cedric tenang. "Dan aku masih belum..."

"Kau sudah memuaskan dirimu, apalagi yang kau inginkan?" potong Rosalind kasar lalu bergegs mengenakan pakaiannya kembali.

"Kau benar-benar munafik, Rosalind!"

Rosalind tidak peduli. Ia melotot marah menatap pria itu lalu berbalik dan berlari kembali ke rumah. Salah siapa ia menjadi seperti ini?!

Dasar pria bedebah!


The Devil in Her BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang