Bab 19A

2.3K 288 9
                                    

Mature Content 21+

Happy reading, semoga suka.

Cerita lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa.

And i have new story available on Karyakarsa dan Playstore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

And i have new story available on Karyakarsa dan Playstore

And i have new story available on Karyakarsa dan Playstore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy

Luv,

Carmen

______________________________________________________________________________

Cedric tahu ia seharusnya sedikit bersimpati pada Rosalind. Atau mungkin memberi wanita itu sedikit waktu untuk menerima kenyataan yang ada, untuk berperang dengan emosinya sendiri, untuk menenangkan dirinya. Tapi ia tidak bisa. Cedric tidak ingin melakukannya.

Ia juga tahu ia tidak seharusnya menginginkan Rosalind tanpa henti seperti ini. Bahkan tadinya, ia pikir setelah meniduri wanita itu sekali, Cedric akan puas dan meninggalkannya. Tapi ternyata tidak. Rosalind seperti api kecil yang membara panas dalam genggamannya. Gairah wanita itu seperti minyak yang membakar gairah Cedric hingga membesar dan melejit tak terkendali. Ia ingin merasakannya . Dan lagi. Dan lagi.

Bersama Rosalind, ia gagal mengendalikan dirinya. Jika itu adalah wanita lain, Cedric sudah pasti ada di pondok penginapan di kota dan sedang memeluk wanita lainnya. Tapi di sinilah ia berada, memeluk Rosalind yang memberontak seperti kucing liar dan walaupun wanita itu berusaha menolaknya, walaupun sepertinya Cedric-lah yang memegang kendali tapi yang sebenarnya, wanita itulah yang telah menaklukkan Cedric sepenuhnya.

Ia mencium wanita itu dengan penuh gairah, lidahnya bergerak mencari dan menemukan lidah wanita itu, keduanya bertaut dan menari dan ia senang mendengar desahan nikmat Rosalind saat wanita itu menyerah pada Cedrick dan pada gairahnya sendiri. Dia membutuhkan Cedric, wanita itu tidak bisa mengabaikan fakta tersebut. Tangan besarnya kini bergerak untuk mengusap punggung telanjang Rosalind, menahannya sementara ia mendesakkan lidahnya dan mencium bibir wanita itu kian dalam. Tak lama, Rosalind sudah melingkarkan lengan ke sekeliling lehernya, lalu bergerak ke antara rambut-rambut Cedric, meremas lembut sementara tubuh bawah Cedric berdenyut keras menekan perut rata wanita itu.

Cedric mengayunkan wanita itu hingga punggung Rosalind kini menempel di dinding di dekat jendela, membuat wanita itu terkesiap saat Cedric mengungkungnya. Wajah wanita itu begitu cantik dan menggairahkan di bawah sinar pucat bulan dan dadanya... Napas Cedric tertahan di tenggorokan. Adakah makhluk yang lebih sempurna dari ini? Sambil menahan wanita itu tetap di dinding, Cedric menurunkan bibirnya untuk mencium sisi leher wanita itu, mengecup pelan dan mengisap kulit lembut itu lalu bergerak turun untuk mengisap salah satu puncak payudara Rosalind yang menantang dan keras, ia menjilat lalu kembali mengisap keras dan dalam sementara wanita itu mengerang di atasnya.

"Oh..."

Dengan pelan, ia menggigit puncak itu lalu melakukan hal yang sama pada puncak yang lain dan membuat desahan Rosalind bertambah kuat.

"Ahhh..."

Tangan Cedric kini berada di kedua pinggang wanita itu, lalu ia mengangkat tubuh ringan itu pelan dan membenamkan wajahnya pada jalur dada Rosalind yang dalam. Wanita itu mengerang sambil melingkarkan kedua kakinya di pinggang Cedric dan memeluk pria itu erat, menjaga keseimbangannya dengan mencengkeram bahu kuat Cedric.

"Oh... My Lord..."

Rosalind tidak sadar bahwa dengan posisi ini, Cedric bisa dengan mudah memasukinya. Kejantanannya yang keras sudah siap. Wanita itu terkesiap keras saat merasakan kekuatan primitif pria itu kembali mendesak di jalan masuknya, mencari-cari, mendorong.

"My Lord!"

Mulut Cedric berpindah lagi, dari dada wanita itu menuju ke bibir Rosalind. Ia mencium wanita itu lagi, sementara ia membenamkan dirinya ke dalam kehangatan rapat wanita itu.

"Ohhhh!"

Rosalind menekankan kepalanya ke belakang dinding, berteriak saat Cedric menyatukan tubuh mereka. Mata wanita itu terpejam erat saat merasakan sensasi penyatuan itu. Lalu Cedrick mulai bergerak, membawa wanita itu bersama, menjauh dari dinding. Ia mengangkat Rosalind pelan, masih sambil menggendong wanita itu.

Masih sambil bergerak, Cedric berjalan kembali menuju ranjang dan menelentangkan wanita itu di atas ranjang. Ia kemudian menghunjam kembali ke dalam sementara kaki-kaki Rosalind masih mengunci pinggangnya. Ia bisa merasakan tubuh wanita itu berdenyut, kaki-kakinya merapat, mengunci memeluk Cedric. Dan semua sensasi itu membuat Cedric hilang kendali dan ikut meledakkan dirinya di dalam Rosalind. Gerungan kasar puasnya bergabung bersama Rosalind. Lalu dengan napas memburu dan jantung menderu, ia terjatuh di atas dada wanita itu.


The Devil in Her BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang