Happy reading, semoga suka.
Ebook sudah lengkap di Playstore dan Karyakarsa. Bab perbab sudah diupdate sampai tamat di Karyakarsa ya.
And there is a new story, kalau kalian lagi cari bacaan yang ringan dan hot, silakan. Langsung tamat ya = MY HOT PROFESSOR
Luv,
Carmen
____________________________________________________________________________
Kamis pagi-pagi, sebelas hari setelah pria itu meninggalkan Stonebury, Rosalind terbangun kaget karena ketukan keras di pintu. Ia membuka mata gelagapan dan melihat bahwa langit masih gelap. Dengan cepat ia berpakaian, dadanya berdebar hebat ketika menebak-nebak siapa tamunya di pagi buta begini. Tapi jujur saja, setelah semua kejutan yang dialaminya selama minggu-minggu belakangan ini, tidak ada lagi yang benar-benar bisa mengejutkan Rosalind. Tapi tetap saja, ia meraih poker perapian, setidaknya untuk berjaga-jaga. Bisa saja itu adalah perampok. Tapi mengapa pula perampok harus mengetuk pintu? Sambil berjalan menuju pintu depan dan menyembunyikan poker perapian di belakang tubuhnya, Rosalind membuka pintu depan.
"Selamat pagi, maaf kami tiba pagi-pagi begini dan mengganggu tidur Anda."
Seorang wanita berusia sekitar akhir tiga puluhan, bertubuh gempal dengan wajah merah bulat dan rambut cokelat berdiri di depan pintu rumahnya, bersama seorang anak perempuan kecil berambut hitam yang berusia sekitar 10 tahun. Mereka berdua mengenakan pakaian hitam lusuh sederhana dan Rosalind langsung bisa menebaknya. Pengemis. Mereka biasanya adalah pengemis yang suka muncul di rumah ini setidaknya satu kali seminggu. Lega, ia menurunkan sikap tubuh waspadanya dan menyandarkan poker besi itu ke dinding tanpa menarik perhatian keduanya. Lalu Rosalind tersenyum dan menggeleng pada kedua orang yang saat ini berdiri di hadapannya.
"Maafkan aku, tapi kami tidak memiliki makanan maupun uang untukmu."
Bukannya Rosalind tidak ingin membantu, tapi ia memang tidak memiliki banyak dan jika ia menuruti kata hatinya, bahkan makanan selumbung pun tidak akan cukup. Terlalu banyak pengemis sejak beberapa tahun terakhir ini. Terlalu banyak kemiskinan.
"Tidak, tidak, Anda salah paham. Lord Wallington yang mengirim kami ke sini, untuk membantu Anda di ladang, terutama memerah sapi," jawab wanita itu sambil tersenyum.
Oke, jadi kedua pekerja ini dikirim oleh pria itu? Apa Cedric sedang menghinanya sekarang? Apa menurutnya Rosalind tidak mampu mengerjakan pekerjaannya dengan baik? Atau pria itu ingin berkata pada Rosalind bahwa dia yang lebih berhak untuk menjalankan dan mengoperasikan Stonebury? Ia menarik napas dalam, berusaha untuk tidak terpancing oleh emosi. Bukan salah mereka berdua karena Cedric Wallington-lah yang mengirim mereka. Perhatian Rosalind teralihkan ketika merasakan seseorang menarik gaunnya.
"Miss?" panggil gadis kecil itu sambil menatap Rosalind dengan mata cokelatnya.
Tentu saja Rosalind melunak. "Ya?"
"Nona sangat cantik."
Ya Tuhan, apa gadis itu memang sudah dilatih sebelumnya?
"Anne," sela wanita yang mungkin adalah ibunya itu. "Maafkan ketidaksopanan kami, Miss Bridgwater. Kami bahkan belum memperkenalkan diri. Namaku Philippa Woodcutter dan ini anak perempuanku, Anne."
"Oh..."
"Dan Anda memang sangat cantik, Miss. Persis seperti yang dikatakan oleh Lord Wallington."
Rosalind benci mengakuinya, tapi wajahnya memerah. Ia sungguh mudah, hanya dengan satu dua pujian dan ia sudah melunak.
Rosalind berdeham pelan dan tersenyum tipis. "Apa yang Lord Wallington katakan pa... maksudku, mengapa dia mengirim kalian ke sini?"
"Untuk membantu Anda, tentu saja. Aku akan membantu Anda di ladang, memerah susu sapi, merawat hewan dan merawat tanaman di ladang."
Oh, jadi pria itu sekarang bermaksud mengurungnya di rumah. Rosalind tidak bodoh. Ia bisa membaca rencana pria itu. Cedric sangat tidak senang ketika Rosalind meninggalkan ranjang pagi itu untuk mengerjakan tugasnya dan sekarang dia menemukan cara untuk menahan Rosalind lebih lama di ranjang dengan memperkerjakan orang-orang untuk membantunya. Iya, kan? Tapi walaupun rencana pria itu licik, Rosalind pikir ia tidak akan terlalu keberatan. Ia kesepian di rumah pertanian ini dan pastinya menyenangkan jika ada seseorang yang menemaninya.
"Baiklah. Tapi apakah kalian pernah bekerja di ladang sebelumnya?"
"Ya, Miss. Aku menghabiskan lebih dari separuh hidupku dengan bekerja di ladang. Anne, dia sangat cekatan walaupun masih muda. Anak ini bisa membantu Anda membersihkan rumah. Apakah Anda keberatan kami berada di sini? Lord Wallington berkata bahwa Anda pasti akan senang."
Manipulatif, gerutu Rosalind dalam hati. Pria itu memang licik. Tentu saja Rosalind tidak akan mengusir kedua orang ini. "Tentu saja tidak. Aku senang ada yang bisa membantuku berbagi tugas dan tanggungjawab."
Senyum lebar langsung menghiasi wajah bundar wanita itu. "Terima kasih, Miss Bridgwater."
Kedua orang yang dikirim oleh Cedric ini memang pekerja yang cekatan. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, Rosalind sadar ia tidak kelelahan ketika ia pergi tidur malam itu. Tapi ada satu yang cukup mengganggu, karena ia harus tidur sekamar bersama kedua orang itu di satu-satunya kamar pelayan yang tersedia dan itu artinya Rosalind tidak bisa lagi meneruskan kegiatan kotornya setiap malam. Itu artinya ia tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan seksualnya yang sudah terlanjur dibangkitkan oleh Cedric.
Dan jujur saja, Rosalind juga tidak bisa tidur nyenyak dua malam ini. Jika bukan dengkuran Philippa yang membuatnya terjaga, maka pikirannya tentang Cedric yang membuat Rosalind sulit memejamkan mata. Dan ia selalu terbangun dalam keadaan lelah dan frustasi, kurang tidur dan tidak puas. Dan itu membuat Rosalind kurang fokus. Pada hari ketiga, ketika ia sedang membersihkan kabinet di ruang tamu, ia nyaris tersandung.
"Miss Bridgwater, Anda tidak apa-apa?"
Rosalind berbalik malu. "Oh, Anne. Tidak, aku tidak apa-apa."
"Anda terlihat lelah."
Rosalind menggeleng. "Tidak, aku baik-baik saja. Kau mencariku?"
Gadis kecil itu mengangguk. "Aku dan Mama akan pergi ke kota untuk membawa susu hasil perahan kepada Tuan Brown."
"Oh, baiklah. Oh ya, Anne. Bisakah kau memanggilku Rosalind saja? Aku bukan nona. Aku sama seperti kalian, pekerja di tempat ini."
"Tapi Lord Wallington berkata bahwa Anda adalah nyonya rumah di sini."
Dasar pria sialan! Nyonya rumah? Jadi ia adalah pelayan di mata pria itu, tapi bisa juga menjadi nyonya rumah di depan yang lain – mungkin lebih tepatnya pelacur. Ia tidak bisa membayangkan apa yang dikatakan oleh pria itu tentang dirinya kepada Philippa dan Anne. Ini sungguh memalukan!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil in Her Bed
Lãng mạnA dark romance story Contain forced submission Adult story suitable for 21+ only! Kisah seorang pelayan muda dengan seorang lord yang baru saja menjadi pewaris baru sebuah pertanian.