Bab 43 - Takdir yang Ajaib

9 1 0
                                    

Takdir yang digariskan Tuhan memang seringkali tak terduga, dan jika dipandang dari kacamata manusia biasa, seringkali terlihat penuh keajaiban. Kalian tentunya masih ingat bukan, bahwa setelah lenyapnya Salazar, sedikit demi sedikit kaum penyihir mulai lenyap dari peradaban? Sesungguhnya, mereka tidak benar-benar lenyap begitu saja - kemampuan sihir bukanlah sesuatu yang bisa begitu saja musnah, seperti halnya bakat menggambar, atau bernyanyi, atau melakukan olahraga tertentu - jika hal tersebut sudah ada dalam darahmu, maka hal tersebut tidak bisa benar-benar lenyap, pilihannya hanya terasah atau tidak terasah. 

Pada kenyataannya, meskipun selama ratusan tahun kaum penyihir tidak nampak lagi di muka bumi, mereka hanya tidak menunjukkan kemampuannya secara terbuka. Penyihir-penyihir tersebut berbaur dengan manusia dan hidup layaknya manusia normal, dan tidak menunjukkan kemampuan sihirnya sama sekali. Mereka yang kemudian memiliki kemampuan tersebut karena salah satu dari kakeknya, atau orangtuanya adalah turunan penyihir, terkadang memilih untuk menyembunyikannya daripada mengasah bakatnya, atau terkadang bahkan mereka tidak tahu jika memiliki kemampuan sihir dalam dirinya. Namun, sebagaimana kaum naga yang masih bertahan di gua-gua tersembunyi di pelosok negeri, masih ada beberapa penyihir yang bertahan, yang meskipun mereka berbaur dengan sangat baik di kalangan masyarakat, masih tetap mempertahankan tradisi-tradisi sihir mereka secara rahasia. Rata-rata dari mereka berprofesi sebagai dokter, tabib, penyembuh, herbalis, dan lain sebagainya, yang secara rahasia menggunakan kekuatan mereka untuk menolong manusia. 

Mungkin pula bukan sebuah kebetulan jika kemudian ternyata, bangsawan tersebut mengenal salah satu dari penyihir tersebut. Bahkan sesungguhnya, mereka berkawan baik. Ya, dia adalah salah satu teman lama bangsawan tersebut, seorang tabib yang membuka praktek penyembuhan yang cukup terkenal di kota. Tabib tersebut tidak pernah mengungkapkan identitasnya sebagai seorang penyihir, begitu pula bangsawan tersebut tidak pernah mengungkapkan dirinya sebagai anggota kelompok Saxony. Maka dengan memberanikan diri, dengan segala resiko yang mungkin terjadi, bangsawan tersebut menemui teman lamanya, sang tabib, dan menceritakan semua hal yang terjadi padanya. Dia juga mengungkapkan identitasnya sebagai anggota kelompok Saxony, karena tidak mungkin ia menceritakan semua ini tanpa mengungkapkan siapa sebenarnya dirinya. 

Meskipun seringkali tidak peduli dengan urusan manusia, pada dasarnya, kaum penyihir adalah orang-orang yang sangat baik dan peduli dengan sesama. Seketika, sang Tabib menyadari bahwa urusan ini adalah sesuatu yang sangat besar, yang mungkin saja membawa peluang mengubah sejarah manusia, penyihir dan naga selamanya, setelah beratus-ratus tahun lamanya. Mereka sama-sama tahu mengenai kutukan Salazar, dan mereka sama-sama tahu bahwa mungkin saja ini adalah satu peluang mengubah sejarah untuk selamanya. Sang penyihir bersedia menolong sang bangsawan, sebagian karena ia ingin menolong sahabatnya (melenyapkan seorang bayi dan merenggut hak hidupnya adalah perbuatan yang sangat keji), sebagian karena mungkin saja - ini adalah peluang untuk mengakhiri sejarah kelam bumi yang sudah terjadi selama ratusan tahun lamanya. Namun hal itu tidak dapat ia lakukan begitu saja - ini bukanlah perkara mudah semudah mengucapkan mantra dan semuanya akan berjalan dengan sendirinya. Sang Tabib mengatakan bahwa dia hanya bisa menutup energi sang bayi - jika benar dia adalah Sang Terpilih, hanya untuk beberapa saat lamanya, sekitar tujuh hari, sehingga Pembaca Energi tidak bisa mendeteksi keberadaannya. Namun setelahnya, kedua orangtua bayi tersebut harus menemukan cara agar bayi mereka terlindungi. Yang perlu mereka lakukan hanyalah memastikan bahwa bayi tersebut dapat melewati usia 40 hari, saat dimana energi tersebut tidak bisa dideteksi oleh Pembaca Energi selain dengan menyentuhnya. Dengan begitu, keberadaan bayi tersebut akan tetap menjadi rahasia selamanya, dan baik Pembaca Energi maupun kelompok Saxony tidak akan pernah mengetahuinya. 

Bukanlah perkara mudah untuk menyembunyikan bayi tersebut selama 40 hari, karena seberapa jauhpun mereka menyembunyikannya, sang Pembaca Energi pasti akan dapat mendeteksinya. Sudah kubilang tadi bahwa ini bukanlah hal yang sederhana, sesederhana melafalkan mantra dan kemudian semuanya akan berjalan dengan mulus begitu saja. Maka penyihir tersebut kemudian harus mengungkapkan sebuah rahasia yang sangat besar, yang bahkan tidak diketahui oleh kelompok Saxony, tentang kisah-kisah dari masa lalu, tentang adanya seorang naga sakti bernama Ilzumo, penjaga Gerbang Surga. Sebelum melancarkan kutukannya, Salazar telah memperhitungkan hal ini, dan tak ada seorangpun anggota kelompok Saxony yang mengetahuinya. Satu-satunya tempat dimana Pembaca Energi tidak bisa mendeteksi keberadaan Sang Terpilih adalah Gerbang Surga, tempat dimana terdapat mata air ajaib yang bisa mengabulkan semua hal di dunia ini, bahkan hal yang paling tidak mungkin sekalipun! Putri bangsawan tersebut, bersama suaminya, harus mencari tempat tersebut jika mereka benar-benar ingin menyelamatkan anak mereka - meskipun jalan menuju ke tempat tersebut hampir mustahil dicapai oleh manusia biasa seperti mereka. 

Namun tidak ada pilihan lain! Ketika sang bangsawan menceritakan hal tersebut kepada putrinya dan suaminya, keduanya menangis, dan mengatakan bahwa mereka akan melakukan apapun untuk melindungi anak mereka. Waktu terus berjalan, dan mereka tahu bahwa tidak ada pilihan lain selain mengikuti saran Sang Tabib. Maka, dengan berlinang air mata, merekapun kemudian berpisah - pasangan tersebut meninggalkan rumah kecil mereka pada suatu malam, meninggalkan semua yang mereka miliki, dan berjalan ke arah barat mengikuti petunjuk Sang Tabib, berusaha menemukan kediaman Ilzumo, sang naga sakti, penjaga Gerbang Surga. Dengan berat hati, bangsawan dan istrinya melepaskan mereka, dan itulah kali terakhir mereka melihat putri kesayangan mereka dan suaminya. 

Petualangan Lira dan Para NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang