Lira tidak dapat menahan air matanya mendengar penuturan Smeagog. Tak salah lagi, bayi yang dimaksud dalam cerita tersebut adalah dirinya, dan dia cukup yakin tentang hal tersebut. Ada berapa banyak bayi perempuan di dunia ini yang ditinggalkan begitu saja di depan sarang naga? Hanya dirinya, dan dia sangat yakin akan hal tersebut. Dan cerita Smeagog yang baru saja didengarnya, seakan-akan telah menghapus kegundahan dan kesedihan yang selama ini menggelanyuti dirinya, mengenai asal-usulnya! Dan lebih jauh lagi, dia bukan hanya sekadar bayi yang tidak diinginkan oleh siapapun yang kemudian ditinggalkan begitu saja di depan sarang naga. Dia memiliki orang tua yang sangat menyayanginya, yang bahkan bersedia mengorbankan hidup mereka demi dirinya! Maka, sepanjang cerita tersebut, ia tak dapat menahan air mata yang mengalir deras di pipinya.
"Seperti apakah kedua orangtuaku?" tanya Lira dari sela-sela derai air matanya. "Apakah kau mengingat seperti apa muka mereka?"
Smeagog tidak langsung menjawab. Ia menatap langit sesaat, seolah-olah sedang mencoba menggali kembali ingatannya. Jika kau sudah hidup ribuan tahun, akan ada banyak sekali memori yang tersimpan di hatimu, dan sangat wajar jika kau membutuhkan waktu lebih lama untuk mengingat-ingat suatu peristiwa tertentu, apalagi yang memuat informasi detil seperti wajah seseorang, atau bagaimana penampakannya.
"Oh, ibumu wanita yang sangat menarik, walau aku tidak bisa bilang apakah dia cantik atau tidak", katanya. "Maafkan, aku tidak bisa mengingat wajahnya, detil tersebut tidak terlalu penting ketika kau sudah bertemu ribuan makhluk. Tapi aku mengingatnya sebagai wanita yang bertekad kuat, berhati lembut, dan penuh kasih sayang. Dan dia selalu menyanyikan lagu yang sangat indah untuk menghiburmu setiap kali kau menangis" katanya.
Lira tidak dapat membayangkan seperti apa ibunya. Sejak ia ditinggalkan di depan sarang naga, ia belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu manusia, dan bagaimana mereka memperlakukan bayinya. Tentu saja itu tidak berarti bahwa mamma naga tidak memberikan kasih sayang yang cukup kepadanya, ia hanya tidak tahu sama sekali bagaimana bentuk kasih sayang manusia biasanya diwujudkan. Namun, penjelasan Smeagog sudah lebih cukup baginya, meskipun ia tidak dapat mengingat apa yang terjadi selama 40 hari bersama kedua orangtuanya, tapi ia bisa membayangkan bahwa hari-hari tersebut adalah hari yang paling indah yang pernah dirasakannya.
"Dan ayahmu," kata Smeagog lagi, "Dia adalah pemuda yang biasa-biasa saja. Aku tidak mengingatnya secara spesifik, tapi dia adalah lelaki yang penuh tekad dan sangat gigih menjaga keselamatan keluarganya. Dia sangat menyayangi ibumu dan dirimu, Nak"
Bayangan bahwa ia memiliki orang tua yang lengkap sudah lebih dari cukup untuk membuat hati Lira bahagia. Dia punya asal-usul, dia dicintai, dan dia bukanlah seorang bayi yang dibuang begitu saja karena tidak diinginkan. Kegelisahannya selama ini, yang telah menghantuinya selama bertahun-tahun, telah terbayarkan. Alangkah senangnya jika seandainya saja ia bisa sekali saja bertemu dengan kedua orangtuanya, dan merasakan kasih sayang mereka secara langsung. Cukup satu kali saja, untuk menebus kerinduannya selama duabelas tahun ini. Lalu, tiba-tiba saja, sebuah ide terbersit di kepalanya.
"Apakah ... apakah aku bisa meminta permohonan pada mata air Gerbang Surga agar aku bisa bertemu dengan kedua orangtuaku? Sekali saja!" kata Lira. Ia menatap Smeagog dengan penuh harap.
"Hmmm... sebentar", katanya, lalu kembali berpikir sambil memandang ke arah langit. "Well, setiap orang yang meninggal, hanya jasadnya saja yang meninggalkan dunia ini, tapi jiwa mereka masih ada, tinggal di dimensi lain, di balik Gerbang Surga ini. Mungkin kau bisa meminta hal tersebut, dan aku cukup yakin kalau mata air akan mengabulkannya .... "
"Benarkah???" teriak Lira kegirangan. Ia membayangkan kemungkinan tersebut, bertemu dengan kedua orangtuanya, meskipun hanya untuk sesaat saja. Oh, sungguh menyenangkan! Ia bisa bertanya apapun pada mereka, ia bisa meminta ibunya untuk menyanyikan lagu yang dulu biasa dinyanyikan untuknya, dan ia bisa memeluk kedua orangtuanya, meminta mereka mengusap rambutnya sampai puas! Untuk sesaat, ia merasakan kebahagiaan yang membuncah di dadanya, kebahagiaan yang belum pernah sama sekali dirasakannya sebelum ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Lira dan Para Naga
FantasyLira adalah seorang anak perempuan yang dibesarkan oleh sekawanan naga yang baik hati yang tinggal di pegunungan Sunyi yang sangat terpencil. Lira dibesarkan dengan sangat baik oleh keluarga naga yang mengadopsinya, namun sayangnya, dewan kota Ebers...