BAB 02

71.3K 6.8K 98
                                    

"Itu...sama hantu jelek yang kepalanya botak kaya om-om pedopil," jawab gadis mungil itu yang berhasil membuat wanita yang memangkunya kaget bukan main.

"Darimana Viera tau bahasa pedofil? Apa Xavier yang mengajarinya? Haish...aku harus memberikan hukuman pada pria itu!"

***

Seolah sadar akan sesuatu, gadis mungil itu langsung melepaskan pelukannya dan melorotkan tubuh mungilnya dari pelukan si wanita yang mana hal itu membuat si wanita terkekeh pelan karena tingkah lucu dari anaknya.

"Sepeltinya ada yang aku lupakan," gumam gadis mungil itu sembari mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari.

Karena tidak tahan dengan keimutan anaknya, wanita itu pun langsung menarik kedua pipi gembul itu hingga membuat si gadis mungil memekik sakit.

"Alghh! Lepasin!" Gadis mungil itu menepis kasar kedua tangan si wanita dari pipi gembulnya.

"Ckck...Nona benar-benar kasar."

"Diam! Kamu ndak diajak, sialan!" desis si gadis mungil dengan menatap sistem tajam.

Sistem bungkam, ia melihat pipi Nonanya yang memerah, sedangkan wanita yang membuat pipi itu memerah tengah diam mematung menatap kosong kearah tangannya yang menggantung di udara.

"Sejak kapan Viera jadi kasar seperti ini?"

"Nona, sepertinya Nona sedikit lupa dengan keadaan sekitar. Sekarang ini Nona sudah tidak berada di dunia Nona dulu."

"Oiya, aku lupa," gumam gadis mungil itu sembari menepuk jidatnya pelan.

"Nah, karena saya baik. Bagaimana jika saya menunjukkan status Nona?"

"Boleh, coba liat status!"

Ding!

Status dimuat!

Nama : Zaviera Grazzea
Umur : 5 Tahun
Kecantikan : 30%
Keimutan : 25%
Kewarasan : 10%
Kesehatan : 40%

Misi : -
Poin : 10.000

"Ini maksudnya kewalasan apa oi? Kamu pikil aku ndak walas, hah!" maki Zaviera atau Viera.

"Maaf Nona, tapi Nona memang tidak waras."

"Yakk! Sistem kulang ajal! Dasal dulhaka!" teriak Zaviera sembari melempar sandal bulu miliknya kearah sistem yang sayangnya tembus dan malah mengenai guci hingga pecah.

Prang!

"Maaf Nona, saya ini gaib. Jadi tidak bisa dipukul."

"SAYANG!! ANAK KAMU KESURUPAN!!" teriak wanita yang sedari tadi melihat tingkah aneh dari putri semata wayangnya.

"Tuhkan, bahkan Ibu Nona saja menganggap bahwa Nona kesurup-"

"Sekali lagi kamu bilang aku ndak walas, aku bakal tendang kepala kamu yang botak itu sampe ke pluto!" ancam Viera dengan wajah garang, tapi jatuhnya malah ke imut.

"Haha...anda tidak pantas menjadi Antagonis, Nona. Wajah Nona tidak memadai kriteria."

"Hilih, bac-"

Belum selesai Viera menjawab ucapan sistem, ia dikagetkan dengan pintu kamar yang tiba-tiba didobrak oleh seorang pria berambut putih dan berkacamata.

Brak!

"Sayang, ada apa?" tanya pria itu dengan nafas terengah-engah.

"I-itu, Viera...Viera kesurupan!" jawab wanita atau istri dari pria itu.

"Astaga! Hantu mana yang berani masuk ke tubuh adikku, hah!" teriak seorang pemuda berkacamata atau kakak dari Viera.

"Nona, mereka semua adalah keluarga baru Nona. Wanita yang berada di belakang Nona adalah Ibu Nona, Cheryn Grazzea."

"Lalu pria yang berada di pintu itu adalah Ayah Nona, Xavier Allegro."

"Dan pemuda berkacamata yang berada di samping Ayah Nona adalah Kakak Nona, Zavier Allegro."

"Tunggu, kok aku melasa pamilira ya sama nama meleka?"

"Tentu saja Nona familiar, mereka semua kan tokoh novel Stupid Boy."

"APA!!" teriak Viera reflek.

"TUHKAN DIA KUMAT LAGI!!" teriak Cheryn yang langsung mengangkat tubuh anaknya dan membacakan doa-doa ke wajah anak itu.

"Astaga...bisa-bisanya aku dilukiah sama meleka."

BERSAMBUNG

Jadi Anak AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang