BAB 34

22.1K 2.5K 124
                                    

Tandai Typo!

***

Keesokan paginya, Cheryn dan Xavier terlihat tengah bersantai di gazebo belakang mansion dengan ditemani secangkir coklat hangat. Kebetulan hari ini adalah weekend, jadi Xavier bisa bersantai-santai bersama keluarganya sebelum sibuk kerja lagi.

 Kebetulan hari ini adalah weekend, jadi Xavier bisa bersantai-santai bersama keluarganya sebelum sibuk kerja lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xavier menatap hamparan bunga mawar yang ada di sekelilingnya dengan senyum tipis. Sedari dulu, Cheryn selalu suka dengan bunga mawar yang berwarna merah menyala.

Dan sekarang, setelah mereka menikah. Cheryn memutuskan untuk menanam bunga kesukaannya itu di taman belakang mansion untuk mempercantik dan memperindah taman itu.

"Dari dulu sampe sekarang, kamu ternyata masih suka ya sama bunga mawar," kata Xavier yang membuat Cheryn menatap kearahnya.

"Baru tau? Perasaan aku sering deh metik mawar disini buat ditaruh di kamar," sahut Cheryn.

Xavier terkekeh, "Aku cuma nanya sayang, jangan marah dong."

Cheryn mendengus, sebenarnya ia itu tidak marah. Hanya saja sedikit kesal karena Xavier tidak pernah memperhatikan hal-hal kecil yang ada di kamar mereka seperti bunga kesukaannya yaitu bunga mawar.

"Aku nggak marah kok, cuma kesel aja sama kamu karena nggak pernah merhatiin aku," ujar Cheryn dengan menekuk bibirnya.

Mendengar itu, Xavier pun menarik tubuh Cheryn untuk masuk ke dekapan hangatnya. Cheryn yang diperlukan seperti itu oleh Xavier pun terbang.

"Kapan aku nggak merhatiin kamu, hm? Aku selalu merhatiin kamu kok," kata Xavier dengan suara rendah.

Cheryn berdecak, "Kalo kaya gini pura-pura amnesia, kemarin waktu ku suruh cari Babeh kemana aja, hah? Lupa? Atau sengaja lupa?"

Xavier terdiam, ia tidak akan menyangkul bahwa kemarin ia benar-benar dilanda stres karena kalah tander. Tidak hanya itu, ia juga tiba-tiba jadi teringat dengan Alexa yang dulu selalu ada di sampingnya dan mendukungnya.

"Maaf, kemarin aku bener-bener kalut. Tander aku kalah, belum juga aku tiba-tiba inget sama Alexa, terus...kamu telpon aku bilang kalo Viera ilang. Aku stres..." jelas Xavier yang membuat Cheryn langsung menatap wajah tegasnya.

"Aku tau, mungkin kamu bakal sakit hati kalo aku bilang aku kangen sama Alexa. Tapi, demi kamu dan anak-anak kita, aku-"

"Apa kamu mau baikan lagi sama Alexa seperti dulu, Xavier?" potong Cheryn yang membuat tubuh Xavier menegang.

"Kemarin Viera bilang kalo Alexa cerita tentang masalah kita ke dia, dan dia bilang Alexa nyesel karena pernah lakuin itu ke aku dan mungkin buat kamu jadi benci sama dia."

"Xavier...aku egois banget ya misahin kamu sama sahabat kecil kamu?" tanya Cheryn dengan wajah sendu.

Xavier menggeleng, ia memangkup kedua pipi Viera dengan tangan lebarnya. "Kamu nggak egois, sayang. Wajar kalo kamu benci sama dia karena dia udah mau celakain nyawa kamu."

"Tapi persahabatan kalian berdua jadi rusak, Xavier!" seru Cheryn dengan mata berkaca-kaca.

"Dan itu semua karena aku...." isak Cheryn yang membuat Xavier langsung memeluk tubuhnya erat.

"Enggak sayang, aku nggak nyalahin kamu. Mungkin...jalan takdir aku sama Alexa emang harus gini," ujar Xavier agar Cheryn tidak terlalu merasa bersalah.

Mendengar perkataan Xavier, Cheryn pun mendongak dan mengusap rahang tegas milik Xavier, "Kita...temuin Alexa yuk!"

Deg!

"Sebenernya aku juga nggak suka terlalu memelihara benci sama orang lain. Apalagi, dia itu sahabat kamu. Jadi, ayo kita baikan sama dia..." ajak Cheryn dengan senyum manis, meski masih ada jejak air mata di pipinya.

Xavier terdiam sejenak, lalu tersenyum kepada Cheryn. "Iya, nanti kita temuin dia di rumahnya. Jujur, aku juga kangen sama dia."

Mereka berdua pun kembali berpelukan satu sama lain. Membuat Viera yang sedari tadi mengintip di semak-semak bersama Rafael dan Zavier menjadi terharu.

"Hiks...dedek jadi telhalu," ucap Viera dengan menangis.

"ASTAGHFIRULLAH! HIDUNGNYA KELUAR BALON!" teriak Zavier dan Rafael serempak, membuat Cheryn dan Xavier yang tadi asik berpelukan terlonjak kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ASTAGHFIRULLAH! HIDUNGNYA KELUAR BALON!" teriak Zavier dan Rafael serempak, membuat Cheryn dan Xavier yang tadi asik berpelukan terlonjak kaget.

"Astaga...pasti pada nguping," gumam Cheryn dengan geleng-geleng kepala.

BERSAMBUNG

Jadi Anak AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang