Tandai Typo!
***
Di mansion Dirgantara, Cheryn dan Alexa terlihat sedang berbincang hangat dengan canda dan tawa. Mereka berdua memutuskan untuk membuka lembaran baru dan melupakan masa lalu yang pernah terjadi diantara mereka berdua.
"Haha...jadi dulu Xavier pernah ditaksir Tante-Tante?" tanya Cheryn dengan tawa.
"Iya, bahkan dia sampe pernah mau di culik om-om karena dikira godain istrinya," jawab Alexa yang membuat Xavier mendengus.
"Kalo soal aib aja lo semangat Xa," kata Xavier dengan wajah sebal.
Alexa mengabaikan perkataan Xavier dan lanjut ghibah dengan Cheryn. Mereka terlihat sangat akrab sekarang, dengan Alexa yang dekat dengan Cheryn, dan Axel yang dekat dengan Xavier.
"Oiya, Vier. Gue mau-" Belum sempat Axel berucap, dering telepon tiba-tiba terdengar. Membuat mereka yang ada di sana langsung terdiam.
"Ponsel siapa?" tanya Alexa ketika dering itu bukan dari ponsel miliknya.
"Ahh...ponsel gue," jawab Cheryn ketika melihat ada nama Zavier di sana.
"Siapa yang telepon?" tanya Xavier penasaran.
"Zavier," jawab Cheryn yang dibalas anggukan oleh Xavier.
"Cepetan lo angkat, jangan lupa di loudspeaker!" kata Axel yang juga ikut penasaran.
Cheryn pun mengangguk dan langsung mengangkat telepon itu, tidak lupa ia juga menekan loudspeaker supaya mereka semua bisa mendengarnya.
"Halo, sayang. Ada ap-"
"Pyar!"
"Om! Lepasin Viela, Om! Hiks...Viela ndak mau diculik!"
"Om! Lepasin Alysa juga, Om! Dia masih kecil!"
"Prang!"
"Alghhh! Ampun, Om! Jangan pukul Viela lagi, Om!"
"Bughh!"
"Arghh! Ja-jangan tendang Alysa lagi, Om...sa-sakit..."
Tuut!
Sambung telepon itu langsung terputus, membuat Cheryn sontak berdiri dari duduknya dengan raut wajah panik.
"Halo! Zavier! Zavier!" teriak Cheryn yang tidak mendapat balasan dari Zavier.
"Ki-kita ke mansion kalian sekarang!" pinta Alexa tak kalah panik.
Mereka berempat pun segera pergi dari sana untuk menuju mansion Allegro. Sungguh, mendengar jeritan anak bungsu mereka yang sangat kesakitan membuat hati mereka yang mendengarnya teriris sakit.
***
Sesampainya di mansion Allegro, mereka langsung masuk dengan tergesa-gesa karena terlalu panik dan khawatir dengan keselamatan anak-anak.
Saat sampai di ruang tengah, mereka syok dengan keadaan yang sudah kacau balau. Banyak pecahan kaca yang berserakan di lantai dan ada noda merah seperti darah.
"I-ini..." Tubuh Cheryn ambruk ke lantai, membuat Xavier langsung menghampirinya.
Cheryn terisak, "Viera, Zavier, Rafael, mereka dimana?"
Nih, aku spil endingnya ya.
Untuk versi lengkap dan extra part dimana Viera dan Rafael besar ada di versi buku.
INGAT! VERSI BUKU!Penasaran? Kalo penasaran tunggu pre order dari Adek Viera ya kak😊
1. Kira-kira versi novel ada perbedaan nggak kak?
- Ada ya, untuk beberapa part yang kurang greget aku ubah.
- Dan ada juga tambahan part dimana di versi wattpad nggak ada, jadi tambahan part nggak cuma extra part sama ending ya.Oiya, niatnya aku mau open Q&A atau tanya jawab sama kalian. Karna dulu waktu aku nulis di app lain juga pasti ada Q&A. Boleh soal aku pribadi, boleh soal novel ini, terserah kalian mau tanya apa nanti aku jawab.
So, kalo ada banyak pertanyaan dari kalian maka Q&A aku buka, kalo nggak ya nggak jadi hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Anak Antagonis
FantasyTransmigrasi jadi Antagonis... udah biasa. Transmigrasi jadi Protagonis... udah sering. Transmigrasi jadi Figuran... udah banyak. Tapi kalo transmigrasi jadi anak antagonis, gimana? Bercerita tentang gadis berusia 17 tahun yang bertransmigrasi ke tu...