BAB 21

28K 3.7K 378
                                    

"Kita cerai!"

Deg!

***

Sesampainya di mansion Dirgantara, Viera dibuat melongo oleh desain mansion yang modern dan mewah dengan didominasi warna abu-abu, putih, dan gold.

Anak itu terlihat kagum dan takjub dengan bangunan besar di depannya ini. Bahkan, di tengah-tengah taman depan mansion ada kolam ikan dan air mancur yang membuat mansion terlihat lebih mewah.

"Wow...masih besalan lumah Papa Vier," gumam Viera pelan.

Alexa dan Alysa yang sudah terlihat lelah dengan aktivitas mereka hari ini pun memutuskan untuk turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam mansion.

Melihat Alexa dan Alysa telah masuk mansion, Viera pun ingin ikut juga. Namun, saat ia ingin membuka pintu mobil. Ternyata pintu mobil di kunci dari luar hingga membuatnya panik bukan main.

"Heh...aku belum kelual, woi! Yakali aku di kunciin di dalem mobil! Nanti kalo ada mbak kun-kun gimana?" teriak Viera dengan menggedor-gedor kaca mobil.

Brak! Brak!

"Oii...tante kultup! Anak zombi! Bukain mobilnya anjil! Aku belum kelual iniii!" teriak Viera lagi.

Viera terus berteriak dan menggedor kaca mobil. Namun, tidak ada seorang pun yang bisa menolongnya karena mereka tidak bisa mendengar teriakan Viera.

Merasa usahanya akan sia-sia. Viera pun akhirnya berhenti berteriak. Tenggorokannya terasa kering dan sakit minta diguyur air.

"Dahlah...jauh-jauh aku dibawa dali sekolah ke sini cuma dijadiin hiasan mobil," gerutu Viera dengan tangan yang terlipat di depan dada.

Selang berapa saat, Viera mendengar ada suara deru mobil yang baru masuk ke halaman mansion. Karena penasaran, Viera pun menempelkan wajahnya ke kaca untuk melihat sosok yang membawa mobil tersebut.

Setelah mobil itu berhenti dengan sempurna, terlihat seorang pria berwajah tegas turun dari mobil itu bersama dengan dua anak seumuran Zavier.

"Dia...Axel? Lumayan ganteng sih, tapi masih cantikan aku" ucap Viera dengan percaya diri.

Setelah menyombongkan hal yang tidak perlu di sombongnya. Kini atensi Viera terarah kepada anak kembar yang pernah ia temui dulu.

"Wah! Ini dia nih yang aku cali-cali dali tadi! Si Twins crazy yang ndak punya otak!" maki Viera yang menatap Twins A dengan penuh permusuhan.

Melihat Axelio yang senyum-senyum sendiri seperti orang bodoh. Viera pun menjadi kesal dan langsung melepas sepatunya.

Anak itu memukul brutal kaca mobil milik Alexa untuk menyalurkan kekesalannya kepada Twins A. Bodoamat jika kaca mobil Alexa bisa saja rusak karena ulahnya.

"Hiihhh! Kenapa sih aku halus telibat di kelualga setan ini? Udah Ibunya kaya kultup! Ayahnya kaya pampil hidup! Anak twinsnya sinting! Dan si bungsu pun titisan zombi! Emang cuma aku doang yang sehat di sini!" teriak Viera, mengeluarkan semua isi pikirannya.

Padahal, jika Viera sadar diri, dia itu lebih gila dari keluarga Axel. Mulai dari sifatnya, perilakunya, bahkan kebiasaannya pun selalu membuat orang lain frustasi dan kesusahan.

Maka dari itu, alangkah baiknya jika ingin mengatai seseorang harus sadar diri terlebih dahulu. Bukan seperti Viera yang sok baik tapi nyatanya zonk.

Axel dan Twins A berjalan memasuki mansion, membuat Viera mencebikkan bibirnya karena ditinggal sendiri di dalam mobil yang gelap dan senyap.

"Lama-lama ku bom juga lumah meleka," gumam Viera sebelum akhirnya tidur di kursi mobil.

***

Malam harinya, keluarga Dirgantara terlihat sedang makan malam bersama dengan tenang dan damai. Hanya ada suara sendok dan piring yang saling beradu di senyapnya ruangan.

Di tengah-tengah kegiatan itu, Alysa merasa ada yang ia lupakan hari ini. Bukan hanya Alysa, Alexa pun juga merasakan hal yang sama. Tapi mereka belum bisa mengingatnya.

Hingga waktu berganti, Alexa akhirnya sadar dan langsung menggebrak meja makan hingga membuat Axel, Twins A dan, Alysa terjungkal kaget.

Brak!

"Viera!" teriak Alexa yang membuat Alysa langsung melotot.

"Mampus! Bakal di ulti lagi sih!" lirih Alysa yang langsung berlari pergi menuju halaman depan mansion dengan diikuti Alexa.

Axel dan Twins A yang melihat Alysa pergi pun saling melempar tatapan rumit. Lalu mengedikkan bahu acuh dan memilih untuk mengikuti Alysa dan Alexa.

Sesampainya di halaman depan, Twins A terkejut melihat manusia lumpur yang pernah mereka temui beberapa hari lalu turun dari mobil Mommy Alexa dan memaki-maki Alexa serta Alysa.

"Lupa aja teloss! Masih muda aja udah pikun! Untung aja anak olang nggak mati! Dasal Tante Kultup, anak zombi!" maki Viera yang membuat Alysa meringis pelan.

"Ya maaf...kita berduakan lupa kalo ada tamu nggak di undang di rumah kita," ucap Alysa takut-takut.

"Cih...makanya, lain kali kalo mau peliala tuh bulung. Jangan goblok dan begonya yang di peliala!"

Jleb!

"Cili-cili manusia yang punya otak tapi ndak pelnah digunain, makanya jadi tolol"

Jleb!

"Tapi bagus juga sih, nanti aku ambil aja otak kalian yang masih oli itu buat dijual. Lumayan 500 jeti."

Duarr!

Semua anggota keluarga Dirgantara pun menatap Viera syok. Bahkan, Alexa dan Axel yang terkenal dingin pun sampai cengo mendengar ucapan pedas dari Viera.

"Kenapa gue harus ketemu bocil ini sihh?" batin Axelio frustasi.

"Oke...ternyata ini alasan kenapa Lio waktu itu emosi," batin Axelia.

"Tuhkan bener! Dia habis makan cabe berapa kilo sih? Pedes banget omongannya!" batin Alysa.

"Sepertinya dia akan membuatku lelah mental," batin Axel dan Alexa.

BERSAMBUNG

BAHASA KASAR? IYA, MAKANYA KALO GK SUKA SKIP AJA YA, NDAK MAKSA😊

Jadi Anak AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang