"Ini di kasih kancing itu buat ditutup, Ma. Bukan dibuka kaya gini!" ucap Viera sembari mengaitkan kancing kemeja Cheryn yang paling atas.
"Sebenelnya mau helan sih, tapi mau gimana lagi? Olang dia masih muda."
***
Seperti yang diharapkan, Cheryn dan Xavier tidaklah mengajak putri bungsunya itu untuk pergi jalan-jalan melainkan ke rumah sakit untuk periksa ke dokter tentang kesehatannya.
"Sayang, ini periksanya cuma sebentar kok. Kamu ikutin aja apa kata dokter, ya?" kata Cheryn, berusaha membujuk Viera yang sedari tadi terus saja memberontak.
"Viela ndak mau! Viela mau pulang! Mama sama Papa jahat sama Viela! Kalian boongin Viela!" balas Viera kesal, lebih tepatnya benci dengan rumah sakit.
"Viera dengerin Papa sayang, sekarang Viera ikut Om dokter dulu ya. Nanti kalo Viera mau, Papa bakal beliin Viera banyak boneka," kata Xavier yang juga ikut membujuk Viera.
"Viela tetep ndak mau! Papa pikil Viela itu anak kecil yang mudah dikasih hadiah! Viela mau pulang ihh...lepasin!" sentak Viera sembari mencoba melepaskan cekalan tangan Cheryn dan Xavier yang berada di kedua tangan mungilnya.
"Viera-"
"Kalo Viela udah bilang ndak mau, tetep ndak ma-"
Ding!
"Misi terdeteksi, Nona!"
Viera tersentak ketika tiba-tiba suara sistem mendengung di telinganya.
"Misi? Misi apa? Kenapa tiba-tiba?"
"Saya juga tidak tau, Nona. Semua misi telah ditentukan oleh atasan saya."
"Kalo gitu, apa misinya?"
"Misinya adalah membiarkan dokter itu memeriksa, Nona. Sebagai imbalannya, Nona akan mendapatkan sedikit ingatan tentang Viera."
"Ck, halus banget ya dipeliksa?"
"Iya, Nona. Jika Nona menolak misi, hukumannya akan membuat Nona tertidur selama 7 hari."
"Hahh...balu kali ini aku melihat ada sistem sepelti kamu!"
"Haha...terimakasih atas pujiannya, Nona."
"Itu bukan pujian, bodoh!"
Melihat Viera melamun, dokter muda yang berdiri di depannya pun seketika berjongkok untuk mensejajarkan tinggi badan mereka berdua.
"Ekhm, apa kamu mau lolipop adik manis?" tanya dokter muda itu dengan senyum ramahnya.
Cheryn dan Xavier yang mendengar kata lolipop pun seketika menatap dokter muda itu tajam.
Bukannya apa-apa, mereka berdua ini sangat menjaga kesehatan Viera dengan baik. Makannya mereka tidak memperbolehkan Viera makan-makanan yang tidak sehat.
"Tidak bo-"
"Ayo Om! Viela mau dipeliksa sama Om tampan!" potong Viera dengan antusias.
Cheryn dan Xavier yang mendengar itu pun langsung cengo, sedangkan si dokter merasa senang karena bisa membujuk Viera yang sedari tadi menolak untuk diperiksa.
Padahal Viera mau diperiksa bukan karena dirinya melainkan karena misi yang harus diselesaikan.
"Baiklah, ayo dokter periksa."
"Let's go!" seru Viera yang langsung digendong oleh si dokter muda ke dalam ruang pemeriksaan.
"Sayang, itu beneran anak kita bukan sih?" tanya Cheryn kepada Xavier.
"Aku nggak tau, tapi kalo bukan anak kita anak siapa?" tanya Xavier balik.
Mereka berdua pun saling menatap satu sama lain dengan pikiran yang melayang ke hari-hari sebelum Viera berubah.
***
Di tempat lain, terlihat seorang pria tengah duduk disebuah kursi dengan kaki dan tangan yang diikat serta mulut yang di sumpah dengan kain berwarna hitam. Pria itu adalah tahanan dari seorang psychopath gila yang amat sangat terkenal.
"Apa kau siap untuk mati, Paman?" tanya seorang pemuda berambut hitam legam dengan bola mata berwarna abu.
"Dasar bodoh, kau menyumpal mulutnya bego!" maki gadis berambut hitam legam dengan bola mata berwarna biru tua.
"Ahh...aku lupa dengan itu," ucap si pemuda dengan senyum konyolnya.
BERSAMBUNG
Pemberitahuan sedikit kalau novel ini akan mengandung adegan kekerasan dan aksi kejam karena novel ini memiliki bumbu genre thriller.
Ehh...tapi itu termasuk genre thriller bukan ya? Soalnya masih baru, jadi belum terlalu ngerti sama genre-genre gitu yang pasti novel ini mengandung adegan kekerasan dan penyiksaan, dah.
Lunas ya Kak Tyara, makasih untuk komen dan support nya. Kalian semua juga, makasih komen dan supportnya buat aku😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Anak Antagonis
FantasyTransmigrasi jadi Antagonis... udah biasa. Transmigrasi jadi Protagonis... udah sering. Transmigrasi jadi Figuran... udah banyak. Tapi kalo transmigrasi jadi anak antagonis, gimana? Bercerita tentang gadis berusia 17 tahun yang bertransmigrasi ke tu...