"Kasihannn...siapa sulu cengeng. Gendel doang cowok, mentalnya kaya cewek!"
Jleb!
***
Setelah banyak melewati hal-hal yang di luar dugaan. Kini Viera dan Rafael sudah duduk anteng di dalam mobil untuk menuju ke sekolah yang ternyata mereka bersekolah di tempat yang sama.
"Pah, sebenelnya dia ini ngapain sih di lumah kita?" tanya Viera dengan menujuk kearah Rafael yang duduk di sampingnya.
Xavier melihat dua bocah itu dari kaca depan, "Dia itu mau nginep di rumah kita buat sementara."
"Apa? Nginep? Laki-laki nyebelin kaya dia mau nginep di lumah kita?" tanya Viera syok.
"Iya, orang tua Rafael itu temen Papa sama Mama. Dan karena mereka mau ada acara di luar negeri, jadi Rafael di titipin ke kita," jelas Xavier yang membuat Viera memegangi dadanya.
"Oh my dust! Apa aku bisa tinggal sama kembalan mimi peli? Nanti kalo aku ikutan gila gimana?" gumam Viera yang masih bisa di dengar oleh Rafael.
"Mimi peri siap-" Belum sempat Rafael berucap, mulut dia sudah lebih dulu di sumpal roti oleh Viera.
"Makan aja tuh loti, aku masih plustasi," ucap Viera dengan nada alay.
Rafael yang mendengar itu pun mengangguk, ia memakan roti itu dengan lahap. Lagian rotinya gratis dan enak, jadi ngapain ditolak.
***
Lima belas menit berlalu, kini mobil mereka sudah sampai di sekolah. Viera dan Rafael yang takut terlambat pun segera turun dan ingin berlari masuk. Namun, suara Xavier berhasil memberhentikan mereka berdua.
"Viera! Rafael! Tunggu!" teriak Xavier dari dalam mobil.
"Kenapa, Om?" tanya Rafael kepada Xavier.
"Ini, uang jajan buat kalian!" jawab Xavier sambil memberikan dua lembar uang berwarna hijau.
Rafael yang dikasih uang pun langsung menerimanya dengan senang hati. Membuat Viera berdecak karena merasa Rafael terlalu norak dengan uang berwarna hijau itu.
"Makasih, Om!" ucap Rafael senang.
Xavier mengangguk, "Sama-sama, sekarang kalian masuk gih. Vieranya jangan lupa di gandeng ya Raf, masih kecil soalnya."
"Siap, Om! Ayok Vir kita masuk!" ajak Rafael yang langsung menarik tangan Viera untuk masuk ke dalam sekolah.
"Heh! Jangan talik-talik aku! Aku bukan kopel tauk!" kesal Viera yang diabaikan oleh Rafael.
Karena terlalu asik dengan dunianya. Viera sampai tidak sadar bahwa sedari tadi ada seorang wanita yang menatapnya dengan senyum misterius.
"Jadi, anak Xavier itu...dia? Boleh dicoba," gumam wanita itu dengan menyeringai.
BERSAMBUNG
Gambaran Rafael & Viera di masa depan
BONUS CHAPTER KARNA...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Anak Antagonis
FantasyTransmigrasi jadi Antagonis... udah biasa. Transmigrasi jadi Protagonis... udah sering. Transmigrasi jadi Figuran... udah banyak. Tapi kalo transmigrasi jadi anak antagonis, gimana? Bercerita tentang gadis berusia 17 tahun yang bertransmigrasi ke tu...