BAB 13

37.8K 4.3K 330
                                    

"Ck, lo jangan nakutin dia bego!" maki Axelio yang membuat Axelia memutar bola matanya malas.

***

Viera yang tidak ingin terlibat lebih jauh dengan mereka berdua pun memutuskan mengambil ancang-ancang untuk kabur. Namun, Axelio lebih dulu menahan tangan mungilnya sehingga ia tidak bisa lari dari sana.

"Ck, lepasin aku! Aku ndak mau liat kalian!" seru Viera sembari berusaha meloloskan diri dari cekalan Axelio.

"Iya, nanti bakal gue lepasin. Tapi lo harus jawab dulu pertanyaan gue," ucap Axelio yang membuat Viera merinding.

Viera mengabaikan ucapan Axelio, gadis mungil itu terus saja memberontak dari cekalan Axelio yang sangat erat. Merasa tenaganya tidak seimbang, Viera pun akhirnya menggigit tangan Axelio hingga berdarah.

Krak!

"Awss...lo kenapa gigit gue, anjir!" maki Axelio kesal.

"Bialin, salah siapa nyebelin!" balas Viera yang langsung berlari pergi dari sana.

Axelio menatap kepergian Viera dengan tatapan tajam, "Awas aja kalo sampe ketemu lagi, bocil!"

Viera menolehkan kepalanya ke belakang dan menjulurkan lidahnya untuk mengejek Axelio yang sedang kesakitan.

"Kamu pikil aku peduli? Oh...tentu tydak!" teriak Viera dengan mengacungkan jari laknatnya.

Axelio yang melihat kelakuan Viera pun langsung cegukan seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Axelio yang melihat kelakuan Viera pun langsung cegukan seketika. Pemuda itu tidak menyangka jika anak kecil yang ia kira polos dan lucu ternyata memiliki akhlak yang sangat minus. Padahal, adik kandung Axelio sendiri lebih parah dari Viera.

"Fiks...gue nggak bakal kuat kalo tiap hari ketemu dia," gumam Axelio yang masih melihat kepergian Viera.

***

Di rumah, Xavier dan Cheryn masih sibuk mencari keberadaan Viera. Banyak bodyguard yang mereka kerahkan untuk mencarinya. Namun, sampai sekarang Viera masih juga belum ditemukan.

"Sekarang kita harus gimana? Aku takut Viera kenapa-napa, Xavier!" seru Cheryn frustasi.

"Aku juga sama honey! Tapi mau gimana, kita belum tau Viera ada dimana!" balas Xavier tak kalah frustasi.

Penampilan mereka berdua sudah seperti orang gila dengan baju brantakan dan rambut yang acak-acakan. Bahkan Zavier pun sama, baju pemuda itu sudah penuh dengan keringat karena mencari Viera seharian.

"Adek...kamu dimana?" gumam Zavier putus asa.

Karena sibuk dengan pikiran masing-masing, mereka bertiga sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yang masuk ke rumah mereka dengan keadaan yang sangat-sangat kacau.

"MAMAA! PAPAA!" teriak orang itu yang tak lain adalah Viera.

Xavier dan Cheryn yang mendengar teriakan membahan itu pun langsung menoleh. Dan mereka berdua pun syok ketika melihat manusia penuh lumpur berdiri tegak menatap mereka.

"Heh! Kamu itu anak mana? Ngapain kamu di rumah saya, hah?" Cheryn berkata dengan berkacak pinggang.

"Bener tuh kata istri saya, kamu tuh anak mana? Ngapain kamu ngotorin rumah saya, hah?" Xavier yang tadinya diam juga ikut-ikutan mengomel.

Viera yang terkena omelan pun terkejut, ia fikir orang tuanya itu akan memeluknya dan menangis histeris seperti drama-drama anak terbuang. Tapi sepertinya tidak, karena nyatanya Viera malah dimarahi oleh mereka.

"Oh...emangnya aku anak siapa? Kenapa aku ndak boleh ke lumah ini?" Viera bertanya dengan tampang polos.

Cheryn bersedekap dada, "Ya mana saya tau! Kamu pikir saya Ibu kamu!"

"Lohh...nama kamu Chelyn Glazzea kan?" tanya Viera dengan menunjuk ke arah Cheryn.

Cheryn menatap Viera tajam, "Dari mana kamu tau nama saya?"

"Loh...aku tau nama kamu dali lahil, masa kamu lupa sih sama aku? Jahat banget," ujar Viera dengan mata berkaca-kaca.

Xavier mengangkat sebelah alisnya, "Kok aku kaya kenal ya sama sifatnya."

"Hiks...kalian jahat ih, masa kalian ndak ada yang kenal sama dedek!" tangis Viera penuh drama.

Xavier dan Cheryn yang mendengar ucapan Viera pun langsung melotot. Mereka menatap Viera dari atas sampai bawah dengan tatapan tak percaya.

"Ka-kamu Viera? Viera anak tetangga itu?"

"ALGHH! BUNUH AJA BUNUH!" teriak Viera frustasi.

Cheryn pun tertawa terbahak-bahak sebelum akhirnya menggendong tubuh Viera yang penuh lumpur.

"Udah jangan nangis, nanti tenggorokannya sakit," kata Cheryn penuh perhatian.

"Hahaha! Habis mandi kebo!" ejek Xavier yang membuat Viera menatapnya tajam.

"Papa bacot."

Jleb!

BERSAMBUNG

Maap ya kalo seumpama nggak ngefeel dan nggak jelas hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maap ya kalo seumpama nggak ngefeel dan nggak jelas hehe.

Ini...serius 100k pembaca? Kok bisa sampe banyak gitu, perasaan ceritanya hehe...ceritanya gimana?

Jadi Anak AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang