BAB 10

42K 3.8K 101
                                    

"Sabar...sabar...punya Nona kurang waras itu harus sabar...dan sabar..."

***

"Adek, makan yuk sama Mama!" ajak Cheryn kepada Viera yang sedang tidur tengkurap di atas sandaran sofa.

"Adek, makan yuk sama Mama!" ajak Cheryn kepada Viera yang sedang tidur tengkurap di atas sandaran sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona, anda harus menjawabnya. Jika anda diam saja, anda terlihat tidak-"

"Diem! Kamu lupa ya kalo aku nggak bisa ngomong?" sentak Viera dalam hati.

"Oiya, Nona kan sedang cosplay jadi bisu."

"Sialan..." geram Viera.

"Sayang, kamu marah ya sama Mama karena nggak bolehin kamu sekolah?" tanya Cheryn sembari mengelus lembut rambut Viera.

"Udah tau pake nanya! Kalo bukan kalna kamu, aku ndak bakal bisu!" gerutu Viera sebal.

"Sayang, kalo Mama tanya tuh jawab. Kalo kamu diem aja kaya gini, Mama nggak akan tau kamu kenapa," kata Cheryn cemas.

"Nona-"

"Diem! Nggak usah suluh-suluh aku, sialan!" bentak Viera kesal.

Sistem yang merasa Viera mulai marah pun langsung diam. Sedangkan Cheryn langsung menggendong tubuh Viera dengan mudah dan membawanya ke ruang makan yang ada di lantai 2.

***

Sesampainya di ruang makan, Viera langsung di dudukan di kursi khusus anak kecil. Setelah itu, Cheryn berjalan pergi menuju dapur untuk mengambil makanan untuk Viera.

"Huhh...kalo gini telus, kapan selesainya?" pikir Viera yang meletakkan kepalanya di atas meja.

kalo gini telus, kapan selesainya?" pikir Viera yang meletakkan kepalanya di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan ini semua akan selesai? Aku capekk," batin Viera tertekan.

"Nona..."

"Apa? Aku mau galau dulu, jangan ganggu," sewot Viera.

"Maaf Nona, tapi sepertinya Nona akan susah untuk bertemu dengan keluarga protagonis jika Nona terus di rumah seperti ini."

"Ndak usah kamu bilangin juga aku udah tau," balas Viera ketus.

"Em...kalo gitu, gimana kalo Nona kabur aja dari rumah?"

Brak!

"Ide bagus! Mali kita kabul dali sini!" ucap Viera dengan semangat.

Namun, Viera kembali murung ketika dirinya sadar bahwa sekarang dia bukan lagi gadis remaja yang mudah pergi sesuka hati.

"Nona kenapa murung? Bukannya Nona setuju dengan ide saya barusan?"

"Iya, awalnya aku juga setuju. Tapikan aku ini cuma anak 5 tahun. Bisa apa aku di lual sana? Jadi budak pala pedopil?"

Sistem terdiam, ia setuju dengan pemikiran Viera barusan. Bocah 5 tahun bisa apa di tempat bebas seperti itu. Jika tidak diculik ya di jadikan budak oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

"Hahh...bisa-bisanya hidup aku ngestuck disini doang," ucap Viera sedikit kesal karena ia tidak bisa bebas seperti hidupnya yang dulu.

BERSAMBUNG

Lagi kurang ide, ada yang mau ngasih ide nggak? Nanti kalo srek aku munculin.

Jadi Anak AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang