12 ~ TRAGEDI

982 137 16
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_bornegirl

borneogirlTwitter : vi_bornegirl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • • •

"HAHAHA.. MOCHI.." teriak Aqila ditengah tawanya.

Adam yang tengah menemani Aqila bermain dengan Mochi itu terkekeh gemas melihat tingkah lucu putri kecilnya, tergeletak dilantai sembari berteriak kegelian akibat dijilati oleh Mochi.

Adam sangat bersyukur karena Allah memberikan kebahagiaan yang tidak pernah terduga olehnya, ia tidak menyangka jika putri kecilnya tumbuh menjadi gadis kecil yang sangat menggemaskan.

Drrttt.. Drrttt..

Saat tengah asik memperhatikan Aqila, getaran ponselnya mengalihkan fokus Adam. Keningnya mengernyit sejenak saat melihat nomor tidak dikenal yang menghubunginya. Takut jika ada hal penting, Adam pun segera mengangkat panggilan itu.

"Assalamu'alaikum.." ucap Adam.

"Pak, kantor kebakaran pak.." ucap seseorang diseberang sana tanpa menjawab salam Adam terlebih dahulu.

Jika didengar dari suaranya, sepertinya orang itu adalah seorang pria. Cara bicara pria itu terdengar panik, keributan sekitar pria itu juga mulai masuk ke pendengaran Adam. Bagaikan terhipnotis, Adam jadi ikut panik.

"Seberapa parah?" tanya Adam.

"5 lantai paling atas sudah habis pak.. Sepertinya api berasal dari ruangan bapak.."

"Baiklah.. Saya kesana sekarang.."

Setelah mendengar jawaban dari Adam, panggilan itu langsung terputus, dan Adam pun segera bersiap-siap, ia takut jika ada karyawan yang terluka akibat kebakaran itu.

Bagaimanapun juga, apapun yang berkaitan dengan perusahaan peninggalan almarhum abi nya itu adalah tanggung jawabnya.

Saat Adam beranjak dari duduknya, Tia dan bu Azizah yang juga mendengar perbincangan Adam dengan pria tadi pun segera mendekat. Wajah panik Adam menimbulkan tanda tanya di benak mereka.

"Kenapa mas?" tanya Tia.

"Kantor kebakaran.."

"Innalillahi.." ucap Tia dan bu Azizah terkejut.

Sebenarnya Adam ingin segera pergi, namun pergerakannya terhenti saat melihat bola mata Aqila yang sudah berkaca-kaca menatapnya, seolah tidak mengizinkan Adam untuk pergi.

"Abi sini aja.." ucap Aqila.

Adam menghela nafasnya, kemudian berjongkok didepan Aqila yang sudah berdiri, "Abi harus pergi, sayang.." ucapnya.

Yang tadinya hanya berkaca-kaca, kini Aqila langsung menangis, "Gak.. Abi gak boleh pelgi.. Abi sini aja.." rengeknya.

"Aqila.."

Dear HumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang