EPILOG

1.9K 145 15
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

borneogirlTwitter : vi_borneogirl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • • •

Setelah cukup lama memendam rasa, pada akhirnya Agam berhasil menjadikan Ifana sebagai istrinya, dan hari ini adalah hari pernikahan mereka. Dan acaranya di adakan di sebuah gedung di Kota itu.

Sebagai keluarga mempelai pria, Tia dan Adam tentu saja sibuk menyambut para tamu undangan. Untungnya Haikal datang bersama Zul, sehingga ada yang menemani Aqila. Namun, Aqila tetaplah Aqila. Gadis kecil itu tidak akan berhenti bertingkah selagi dirinya menginginkannya.

Contohnya seperti sekarang, Aqila tiba-tiba menghilang, membuat Tia yang baru saja selesai menyambut para tamu perempuan menjadi panik. Dengan rasa khawatirnya, Tia segera menghampiri Adam yang sedang mengobrol dengan Daffa, Zaid dan Taufiq.

"Mas. Aqila mana ya? Mas liat gak?" tanya Tia.

Adam mengedarkan pandangannya secara spontan, tapi juga tidak menemukan Aqila. "Bukannya tadi lagi sama Zul, ya?"

"Iya Mas. Tapi sekarang Zul juga gak keliatan," sahut Tia semakin panik.

Khawatir terjadi sesuatu pada putrinya, Adam ingin segera beranjak mencari Aqila. Namun, kebetulan sekali Haikal mendekati mereka, membuat Adam tidak jadi beranjak.

"Gus. Di mana Zul?" tanya Adam.

Haikal terkejut, keningnya mengernyit dengan cepat. "Aku juga sedang mencarinya. Bukannya tadi dia bersama anakmu?"

"Iya, benar. Tapi Aqila juga tiba-tiba menghilang," sahut Adam, membuat Haikal ikut panik.

"Lagi ngambil makanan kali," ucap Taufiq, berusaha berpikir positif.

"Gak ada Kak. Tadi aku udah cek di semua tempat," sahut Tia.

Dengan kompak Daffa, Zaid dan Taufiq mengedarkan pandangan mereka, mencari keberadaan Aqila dan Zul di sela-sela banyaknya para tamu undangan. Sayangnya masih tidak terlihat keberadaan sepasang bocah cilik itu.

"Adam!" panggil Agam dari atas pelaminan, mengalihkan perhatian mereka.

Betapa tercengangnya mereka saat melihat Agam menunjuk Aqila dan Zul yang tengah duduk di kursi pelaminannya. Gadis kecil itu tengah duduk dengan posisi bersandar, sembari memakan permen yupi yang Zul bukakan bungkusnya.

"Hmm. Emak bapaknya udah panik, dia malah simulasi jadi manten," celetuk Daffa.

"Curiga mereka bakalan jodoh," ucap Zaid ikut berceletuk.

Sejak tadi Aqila dan Zul memang duduk di sana, tanpa sepengetahuan siapa pun, atas ajakan Aqila tentunya. Mereka bisa duduk di sana karena Agam dan Ifana tengah berfoto dengan para tamu undangan yang datang silih berganti, otomatis posisi mereka berdua tertutupi oleh para orang dewasa itu, itulah sebabnya mereka tidak terlihat sejak tadi.

Dear HumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang