Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl• • • • •
Disebuah rumah sakit milik keluarga Alvaro, di sanalah Adam beserta keluarga dan teman-temannya berada. Kini, mereka sedang menunggu tepat di depan ruang ICU, tempat Tia ditangani.
Adam yang sudah khawatir setengah mati itu terus bergerak gelisah mondar-mandir, menunggu hasil pemeriksaan. Sembari terus berzikir, berkali-kali Adam menatap pintu ICU yang tidak kunjung terbuka.
Karena pikiran Adam hanya tertuju pada Tia dan calon anaknya, Adam tidak menyadari jika di sana juga ada Agam yang sedang memperhatikannya dengan jarak cukup jauh.
Di dekat Agam ada Farel dan Zio yang mengawasinya. Meskipun bukti mengarah pada Agam, namun mereka tidak bisa melarang Agam yang ingin ikut menunggu kabar Tia.
Sebagai seorang polisi, Farel sangat tau prosedur menindak lanjuti sebuah masalah, ia tidak bisa mengambil kesimpulan tanpa penjelasan dari si korban. Meskipun saat ini Agam tidak di tahan, namun ia dalam pantauan pihak kepolisian.
Ceklek..
Seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu menarik perhatian mereka semua. Nyai Maryam, bu Aisyah dan bu Azizah yang sedang duduk di kursi tunggu itupun segera mendekat.
"Bagaimana keadaan anak istri saya dokter?" tanya Adam dengan cepat.
Dokter itu menghela nafas sejenak. "Maaf pak, janin di kandungan pasien sudah tidak bernyawa."
Bagaikan di sambar petir di siang bolong, semua yang mendengarnya mematung di tempat. Degup jantung Adam terasa hilang untuk beberapa detik, sekedar menelan salivanya saja tenggorokannya terasa nyeri.
Bu Azizah yang berada tepat di dekat Adam itu segera mengusap punggung Adam untuk menguatkannya. Hingga akhirnya Adam tersadar dan segera beristighfar dalam hati.
"Pasien juga mengalami pendarahan hebat, sehingga pasien harus segera menjalani operasi untuk pengangkatan janin. Dan pasien juga membutuhkan transfusi darah secepatnya," ucap dokter itu lagi.
Penuturan dokter itu seakan tidak memberi celah untuk mereka bernafas. Dan untuk kali ini Adam benar-benar frustasi, seketika ia teringat akan kejadian dimana Via yang berada di posisi Tia, akibat ulah bibinya dulu. Adam tidak habis pikir, kenapa harus mereka yang menanggung sakit akibat ulah keluarganya sendiri.
"Golongan darah pasien O positif, masalahnya stok rumah sakit tidak memadai. Apakah pihak keluarga ada yang bisa mendonorkan darahnya?" tanya dokter itu.
Untuk yang kesekian kalinya mereka dibuat panik setengah mati. Pasalnya dari semua yang ada di sana, hanya pak Ihwan yang golongan darahnya sama, sayangnya pak Ihwan tidak bisa mendonorkan darah karena memiliki riwayat hipertensi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Humaira
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗❗ 📌 Sequel "Takdir si Kembar" 📌 End - Part Lengkap Sintia Almaira Putri As-Syifa, kerap disapa Tia. Ia ditakdirkan terlahir kembar, ia juga ditakdirkan menjadi seorang istri dari Adam Alfian Shihab dan memiliki bidadari ke...