Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl• • • • •
Disebuah ruang tamu, terdapat sepasang suami istri yang tengah memperbincangkan hal serius, hingga melupakan televisi yang menyuguhkan sebuah tayangan di depan mereka.
"Mas. Aku mau nanya sesuatu, tapi Mas Adam jangan marah," ucap Tia antara penasaran dan ragu.
Adam yang sejak tadi duduk menghadap TV, seketika merubah posisinya menghadap Tia. Setiap kali Tia ingin bertanya ataupun bercerita, Adam akan memusatkan fokusnya pada Tia. Sederhana memang, tapi itulah yang membuat Tia merasa benar-benar diperhatikan dan dihargai.
"Emangnya Mas pernah marah sama kamu?" tanya Adam dengan sorot mata teduh.
Tia menggeleng dengan yakin, ia sadar jika Adam tidak pernah marah dengannya, hanya saja rasanya sedikit ragu menanyakan apa yang ada di pikirannya saat ini. Bahkan Tia juga takut jika pertanyaannya itu akan menyinggung perasaan Adam.
"Jadi, mau nanya apa, hm?" tanya Adam.
Sebelum menjawab, Tia menatap mata Adam yang selalu menatapnya dengan lembut dan lekat. "Mas Adam tau di mana Bang Agam?"
Adam mematung sejenak, kemudian menggeleng sembari menundukkan pandangannya. Mengingat kejadian malam itu, dada Adam tiba-tiba kembali terasa sesak.
"Mas. Mas Adam salah paham soal kejadian malam itu," ucap Tia.
Meskipun Tia tengah merintih kesakitan saat itu, namun indra pendengarannya menangkap suara perkelahian antara Adam dan Agam. Tia paham jika Adam pasti sangat marah malam itu, karena selain khawatir, Adam juga salah paham.
Adam mengernyitkan keningnya, kemudian kembali mendongak menatap Tia. "Maksud kamu apa?"
"Jadi, sebenernya gini..."
*Flashback on*
Malam itu, saat Tia sudah kembali dari rumah Alvaro, di rumahnya hanya ada Bu Azizah dan Aqila. Dari informasi yang Tia dapat dari Bu Azizah, Agam belum pulang sejak pagi. Dan momen itupun Tia manfaatkan untuk masuk ke kamarnya.
Sejak Tia tau jika pria yang bersamanya itu Agam, Tia selalu tidur di kamar Bu Azizah, dengan alasan Aqila takut dengan Agam dan memintanya tidur di sana. Berhubung semua pakaiannya ada di kamar atas, Tia selalu mengambil baju ganti saat Agam tidak ada di rumah. Jadi, malam itu ia berniat mengambil beberapa bajunya dan juga baju Aqila.
Setelah Tia mengambil beberapa baju, ia tidak langsung pergi dari kamar itu. Tia meletakkan baju-baju itu di atas kasur, lalu berjalan menuju pintu balkon. Kebetulan gorden yang biasa menutupi pintu balkon yang terbuat dari kaca transparan itu belum ditutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Humaira
Roman d'amour📌 FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗❗ 📌 Sequel "Takdir si Kembar" 📌 End - Part Lengkap Sintia Almaira Putri As-Syifa, kerap disapa Tia. Ia ditakdirkan terlahir kembar, ia juga ditakdirkan menjadi seorang istri dari Adam Alfian Shihab dan memiliki bidadari ke...