Happy Reading
Duet antara Band Vio dan Sabit kembali hadir, kembali mengisi ramainya café di malam ini. Sabit kembali harus merelakan jam pulangnya yang akan sedikit telat. Sepanjang ia bernyanyi tadi, ternyata matanya mencari sosok Langit yang biasa duduk di antara pengunjung café. Namun hingga jam Sembilan malam, pria itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya—yang artinya laki-laki itu tengah dilanda kesibukan di kantornya.
Walaupun sedikit kecewa, tapi Sabit mencoba untuk bernyanyi seenjoy dan setenang mungkin. Apalagi ketika Vio datang bersama bandnya dan mengajak Sabit untuk duet, karena sudah lama sekali mereka tidak melakukannya. Terakhir ya dua bulan yang lalu. Maka ketika Vio mengajaknya, ia dengan senang hati menerimanya, sembari terus berharap bahwa Langit akan datang malam ini untuk melihat penampilannya--seperti sebelum-sebelumnya.
Seperti biasa pula, Vio dan Sabit akan berdiri berdampingan dengan dua mic yang berdiri di depan mereka masing-masing. Lagu yang akan mereka bawakan adalah lagu yang mengundang kebahagiaan. Selalu begitu. Karena mereka tidak ingin pengunjung kecewa. Cukup ketika Sabit sendiri saja yang akan menyanyikan lagu galau andalan anak-anak jaman sekarang.
"Ready?" Vio menampilkan senyum lebarnya kepada Sabit. Hingga membuat Sabit mengangguk antusias sebagai jawaban.
"Musik Guys!" menurut, mereka pun memainkan irama musik sesuai dengan lagu yang akan dua anak manusia itu persembahkan pada para pengunjung.
Vio mulai bernyanyi. Mengeluarkan suara indahnya untuk di dengarkan oleh para pengunjung. Ketika dari beberapa mereka mulai mengetahui lagu yang Vio nyanyikan, tak jarang dari mereka turut ikut menyanyikan. Sedang Sabit menjentikkan jarinya, menikmati suara Vio menelusup dengan indah di telinganya.
Kini setelah instrument lagu yang panjang, giliran Sabit yang mulai bernyanyi.
Kini kuingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu
Dan kau hadir
Merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku
Setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh
Tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukmu
Dalam nyanyian itu, sesekali Sabit menatap Vio dengan penuh senyuman. Begitu juga Vio yang balas menatap Sabit dengan senyuman tulus. Dan lagu pun berakhir dengan Vio yang menghabiskan seluruh lagunya, diikuti Sabit yang sesekali membarenginya.
Dan malam itu, café dipenuhi dengan gemuruh tepukkan tangan dari para pengunjung atas penampilan duet yang nyaris tidak pernah di lakukan. Jika pengunjung lama, pasti mereka sudah melihat hal ini. Namun bagi pengunjung baru, hal itu justru menjadi hal baru bagi mereka.
Sabit tersenyum senang ketika tepukkan itu terdengar cukup meriah. Ia menatap Vio sejenak, sebelum akhirnya mengucapkan terimakasih kepada para pengunjung dan berterimakasih kepada bandnya Vio yang sudah dengan rela memberikan waktu mereka untuk melakukan duet dengannya, sembari berpamitan untuk pulang kepada Vio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Sabit (KUN) End
Romancesebuah Rasa yang tak seharusnya ter-asah. Cover by : pinterest