Happy Reading!
•
•
•
ㅤㅤ
Sheffield, United Kingdom.
ㅤㅤ
Malam itu, Simon tengah berjalan pulang dari supermarket ketika sebuah rengekan bayi yang berasal dari gang sempit menarik perhatiannya. Langkah pria itu pun terhenti. Ia menajamkan telinga, guna memastikan apakah ia salah dengar.
Rengekan itu kembali terdengar, dan Simon segera bergegas menghampiri ke arah sumber suara. Gang itu gelap dan buntu, tumpukan plastik hitam berisi sampah menumpuk di bagian tengah-tengah gang.
Rengekan itu terus terdengar. Benak pria muda itu berputar, mencoba mencari tahu apa--atau kenapa, bisa ada suara rengekan bayi berasal dari gang gelap tersebut. Otak Simon membuat pernyataan, bahwa di ujung gang itu pasti ada seorang bayi yang baru saja ditelantarkan orang tuanya yang tak bertanggung jawab.
Langkah Simon terhenti begitu dia mencapai ujung gang tersebut. Betapa salahnya dia, karena sudah berpikir kalau bayi itu dibuang oleh orang tuanya. Namun nyatanya, ada seorang wanita di sana, dan bayi mungil itu ada di dekapan hangat sang ibu.
Simon tahu itu adalah ibu dari sang bayi, dinilai dari genangan darah yang menggenang di sekitar kaki si wanita. Bayi itu juga tampak masih berlumuran darah, tali pusarnya masih tersambung dengan plasenta.
Wanita itu mengangkat kepalanya. Pipinya tirus, peluh membasahi seluruh tubuhnya, membuat beberapa helai rambut menempel di pipi tirus serta kening wanita itu.
Bibir kering si wanita terbuka, mengeluarkan suara lirih yang serak. "Tolong ... aku," pintanya.
Simon bergerak cepat. Dia memikul kantong kertas dengan sebelah tangan dan menelepon polisi.
"9-9-9, apa kondisi daruratmu?" sapa seorang petugas dari seberang panggilan.
"Aku membutuhkan ambulance ke jalan Carlton Road, Sheffield!" seru Simon.
.
.
Simon menunggu hingga pihak pengubur jenazah pergi, sebelum dia berjalan mendekati makam baru itu. Tidak ada pelayat lain selain dirinya untuk menghadiri sesi pemakaman si wanita tak dikenal.
Jane Doe, adalah nama yang tertera di nisan sederhana makam tersebut. Nama itu digunakan karena mereka belum juga menemukan identitas asli si wanita, jadi polisi menyebutnya Jane Doe sebagai nama gantinya.
Wanita itu, Jane Doe, dinyatakan meninggal dunia oleh dokter satu jam setelah dirinya tiba di rumah sakit karena pendarahan hebat.
Beruntungnya, si bayi berhasil selamat. Dan kini, dua hari setelah ia dirawat di rumah sakit, kondisi bayi itu kian semakin sehat.
Berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang tampak lengang, kaki Simon melangkah menuju ruang khusus bayi yang terletak di lantai dua. Suster muda yang menyambut Simon mengenalinya dan menyapa ramah.
"Selamat sore, Mr. Devlin," sapa suster itu. "Datang untuk mengunjungi bayi mungil Anda?"
Simon berubah kikuk. "Uhh, tidak perlu. Kurasa... aku akan melihatnya dari sini saja."
"Oh, ayolah." Suster itu meraih lengan Simon. "Dia tidak akan menggigitmu, tenang saja."
Ia tidak mampu menarik diri ketika suster itu menariknya untuk mendekati ranjang bayi tersebut.
"Oh, lihat. Dia terbangun."
Suster itu menggendong si bayi, kemudian mendorongnya ke arah Simon. "Apa Anda mau menggendongnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshots
Cerita PendekHanya beberapa kumpulan cerita fiksi pendek berbagai genre yang terbesit di benak. Mohon dimaklumi ya kalau ada typo dan kesalahan kata, agak males buat ngoreksi hahaha. (Lagian, ini buat seneng-seneng aja. Buat mencurahkan ide doang.) Plagiat PLEAS...
