10. Mereka adalah adik ku

1.9K 262 121
                                    

10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10. Mereka adalah adik ku

Hari berlalu menjadi satu Minggu. Dan minggu berubah menjadi satu bulan. Terus bertambah dan semakin bertambah.

Halilintar merasakan ada yang salah dengan saudaranya, ini terasa seperti sebuah jarak telah melebar tanpa sadar. Namun dia selalu mengesampingkan firasatnya, berkata bahwa tidak ada yang berubah dari mereka. 

Mengacak surai, dia kembali fokus pada gulungan. Begitu banyak informasi sesuai dengan rumor yang beredar, dan begitu banyak sesuatu yang bahkan berada di luar nalar.

Seperti informasi mengenai kutukan. Di dunia ini, terdapat 3 kutukan terlarang. Kelahiran kembali, kebangkitan jiwa, dan Kehancuran dunia.

Seperti yang baru saja dia alami adalah kelahiran kembali, sebuah praktik kutukan terlarang yang timbal baliknya begitu beresiko. Orang yang rela melakukan praktik ini untuk Halilintar benar-benar tidak sayang nyawa. Entah memang orang ini kelewat baik atau sebenarnya ada sesuatu di balik perbuatan nya ini.

Lalu ada yang namanya kebangkitan jiwa. Berbeda dengan kelahiran kembali, kebangkitan jiwa adalah praktik untuk menghidupkan jiwa pada saat itu juga. Tidak di masa depan ataupun di masa lalu.

Dan terakhir adalah kehancuran dunia. Dari namanya saja sudah tahu bahwa objek yang akan dihancurkan adalah seisi bumi. Praktik semacam ini dikatakan harus menumbalkan beribu-ribu nyawa untuk membangkitkan iblis dari neraka. 

Satu bulan dia butuhkan untuk membaca dan menerjemahkan keseluruhan gulungan, hingga menemukan sebuah praktik kutukan dari sihir gelap.

Itu sama. Hasil dari praktik itu menimbulkan wabah mengerikan. Namun belum pernah tercatat dalam sejarah tentang wabah mengerikan semacam itu. Halaman selanjutnya adalah solusi untuk mengatasi wabah,  namun sialnya, kertas itu robek.

Halilintar membolak-balik gulungan, berusaha mencari halaman yang hilang hingga dia sadar bahwa halaman itu telah di cabut dari gulungan.

Seseorang telah merobek nya.

"Voltra..." Marah bergejolak. Pria ini benar-benar suka memancing keributan. Jika bukan Voltra, lalu siapa lagi yang telah menyentuh gulungan seni pengobatan?

BRAK

Tangan mengepal erat, gulungan di tangan serasa tidak berguna lagi. Pikirannya kacau, takut jika diri kembali mengulang hal yang sama.

Sebuah suara prajurit yang masuk ke dalam kamar menginterupsi, "Tuan muda, seseorang ingin bertemu dengan anda."

Halilintar baru saja ingin mengusir orang itu, namun dia teringat dan langsung bertanya. "Siapa?"

[✓] Destiny : A Lost Soul [ Halilintar ] [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang