14. Mereka menjadi lebih kuat
Halilintar tidak akan berharap bahwa rusa spiritual peliharaanya akan bersikap manis pada saudaranya.
Dia juga tidak berharap seekor anak rusa akan berubah menjadi rusa dewasa yang gagah perkasa.
Kini suasana dihalaman pondok benar-benar kacau, Gempa terlihat duduk sambil mengatur napas dan Taufan yang dengan seribu satu cara tengah mencoba menangkap rusa itu meski harus terjerembab ke tanah.
"Anak pintar... ayo kesini!"
Si biru itu mengira bahwa rusa telah lengah dan bersiap untuk menyergap dari depan, namun malah berujung di beri tendangan kuat. Beruntunglah Taufan sempat mengeluarkan tabir sehingga dia hanya terpental.
Thorn dan Solar takjub. Baru kemarin malam mereka melihat anak rusa itu bergelayut manja dipangkuan Halilintar, namun sekarang malah berubah ganas bak tak kenal kawan.
Si sulung bergerak perlahan ke sisi Gempa lalu bertanya. "Mengapa dia mengamuk?"
Lalu hanya ada jawaban kikuk. "Kami hanya mencoba memberi anak rusa itu minum. Tapi setelah minum beberapa teguk, hewan itu malah membesar dan menyerang kami."
Taufan meraung marah, memukul pelan tanah lalu mengesot menuju si sulung untuk mengadu.
"Kak Lintarrr! Aku tidak tahan lagi dengan rusa manja mu ini! Tolong tenangkan dia!"
Tak!
Tak!
Gempa dan Taufan mendapat toyoran dikepala. Mengira Halilintar marah adalah kesalahan, karena sekarang si sulung itu hanya mendengus geli dengan senyum tipis.
"Selepas kita pulang, pergilah ke perpustakaan ku untuk menyalin 10 bab tentang rusa spiritual." Komentar Halilintar sembari maju untuk mendekati rusa yang mengamuk.
Thorn dan Solar justru cemas dengan si sulung yang nekat mendekati rusa tanpa senjata. Mereka ingin menghalangi tapi tidak mau menimbulkan masalah baru.
"Rusa spiritual sama halnya seperti hewan biasa. Mereka butuh makan dan minum."
Halilintar berucap memberi pengajaran sambil mengikis jarak, auranya tenang ketika sudah berhadapan langsung dengan si rusa. Lalu gerakan si sulung yang berikutnya benar-benar diluar nalar mereka,
"Perbedaannya hanya terletak pada jenis makanan mereka. Rusa spiritual hanya meminum darah. Ingat itu."
Si sulung menggigit lengan kanannya sendiri sehingga menciptakan luka yang menganga. Darah menetes dan pupil rusa spiritual mulai menyusut drastis. Dalam sekejap, gigi rusa itu telah menggigit sumber luka di tangan si sulung, menetap lama seolah tengah menyedot darah si sulung.
"KAKAK!"
Semua diserang kepanikan. Namun si sulung malah menggeleng, menyuruh adik-adiknya tenang meski mustahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Destiny : A Lost Soul [ Halilintar ] [ SEGERA TERBIT ]
FanfictionC O M P L E T E D ✓ kakinya lelah menapak di tanah, manik gioknya redup tiap waktu, dan tiap helai nafasnya bagai lonceng kematian. Halilintar ambruk. Lantunan lembut mengalun, mengiris iris jiwa rapuh nya. Lalu menutur kata lembut penuh racun me...