26. Voltra, Kirana dan Halilintar

1.9K 257 216
                                    

26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. Halilintar menangis, matanya buta, tetapi dia merasa tubuhnya di peluk oleh seseorang. Aroma yang familiar, Halilintar seperti pulang ke rumah.

Tahun itu, Kirana adalah primadona di rumah bordil. Tariannya anggun, menggambarkan ketegasan dari prajurit perang dan keanggunan dari bangsawan. Gadis muda itu punya harga diri yang tinggi, menolak untuk melayani pria hidung belang meskipun di bayar dengan istana emas.

Tetapi semua berubah pada malam penuh badai. Di luar rumah bordil, Kirana menemukan seorang pria. Orang itu terluka di bahu sehingga darah mulai membasahi jubah mahalnya.

"Masuklah. Akan saya bantu merawat luka anda."

Tetapi itu rumah bordil, tempat segala nafsu bercampur aduk. Sedangkan Voltra adalah pria dengan martabat tinggi. Bermain-main dengan wanita murahan bukanlah hobinya, tetapi Kirana kembali bicara, "Hanya mengobati luka. Atau begini saja, saya akan mengobati anda di luar jika anda keberatan."

Kirana sopan. Kirana bermartabat. Hal itulah yang membuat Voltra betah dan membuatnya menjadi lebih sering datang ke rumah bordil untuk menemui Kirana.

"Tetapi, suatu hari, dia menghilang. Tanpa kabar. Membuat Ibu ku panik bukan main." Ucap Halilintar lagi.

Kirana menatap bagaimana perutnya mulai membesar. Ini tidak bagus, hatinya cemas karena Voltra sama sekali tidak berkunjung. Pria itu sudah berjanji untuk selalu datang...

Pada bulan ke enam, kesehatan Kirana menurun akibat kehamilan. Tubuhnya kehilangan berat badan, pipinya cekung, dia tidak secantik dulu lagi.

Pada akhirnya image Kirana yang terhormat tercoreng, warga desa Gurla'tan tidak menerima wanita tidak suci seperti Kirana. Gadis itu di usir dari desa.

Lalu di rumah bordil, dia di pecat. Dengan perut yang besar dan kesehatan yang kian memburuk, sangat mustahil untuk menari dengan indah.

Toko lain juga melarang perempuan hamil untuk bekerja. Tidak ada tempat untuk dia bekerja sehingga Kirana menjual gelang, serta penjepit rambut emas yang dia miliki.

"Semua habis di jual, Ibu pergi ke desa Bayugan untuk mendapatkan tempat tinggal, tetapi rumor menyebar begitu cepat. Ibu ku di usir."

Hanya ada 2 desa dan sisanya adalah kawasan terpencil. Kirana berakhir di pinggiran kerajaan, di gubuk tua milik seorang penebang kayu yang telah di tinggalkan.

"Ibu ku melahirkan ku pada tahun ke 11 hari ke 20. Tetapi aku terlahir dengan kesehatan yang buruk. Aku berkali-kali hampir mati dan ibu menghabiskan uang hanya untuk obat-obatan."

[✓] Destiny : A Lost Soul [ Halilintar ] [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang