19. Aku adalah kamu

1.5K 262 208
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19. Hari ini benar-benar melelahkan. Halilintar lantas jatuh terduduk, lalu dengan pelan menunduk dan mencium tanah. "Beristirahatlah dalam damai. Anakmu baik-baik saja, hanya kelelahan."

Untuk sementara getaran berlangsung selama beberapa menit lalu berhenti. Tiap-tiap batu besar yang menumpuk terlihat memercikkan api kecil, hawa panas dan debu beterbangan di mana-mana.

Sedangkan dibawah reruntuhan ada dua orang. Satu terluka parah dan satu lagi dalam keadaan kelelahan fisik.

Yang terluka parah adalah orang berjubah hitam. Pada detik-detik jatuhnya bebatuan, Halilintar mendorong orang itu tepat ditempat jatuhnya batu besar. Kaki hingga pinggang orang itu hancur terhimpit batu hingga darah hitam mengalir di atas tanah.

Separah itu, namun tidak ada satupun kalimat yang menyuarakan kondisinya. Orang gila itu hanya berucap, "Hei? Sudah puas mencelakai ku?" Atau, "Halilintar, kamu kejam sekali. Lihat bagaimana tulangku hancur! Kamu harus menggantinya!"

Lalu yang hanya kelelahan fisik adalah Halilintar. Raut wajahnya masih sedingin es meski keringat dingin mengalir dari dahinya. Di atas Halilintar ada sebuah tabir pelindung yang membuatnya sama sekali tidak terkena hantaman bebatuan.

"Kamu juga mematahkan tulang tanganku saat itu. Anggap ini balasan." Ketus Halilintar dingin. Dia duduk seraya menopang dagu, maniknya menyiratkan keangkuhan mendalam ketika menatap orang didepannya yang hanya berjarak satu kaki.

"Itu hanya retak, bodoh! Sedangkan tulangku hancur!" Balas orang berjubah hitam. Lama sekali orang ini mengoceh dengan sumpah serapah, akhirnya orang ini terdiam.

Halilintar sendiri telah mendapatkan sedikit kekuatan, lantas menciptakan pedang merah menyala didalam kegelapan. Kemudian Halilintar menusuk telapak tangan orang berjubah hitam hingga pedangnya tertancap setengah.

"AKHHHH!"

"Kamu sudah puas bicara. Sekarang giliranku. Jawab pertanyaan ku atau aku akan menancapkan pedang di seluruh tubuhmu." Ancam Halilintar.

Orang berjubah hitam masih sibuk mendesis seraya menyumpah, membuat Halilintar kembali menancapkan pedang tepat di pergelangan tangan.

"BAIKLAH BAIKLAH! AKU KALAH! BERHENTI MELUKAI TUBUHKU!"

Halilintar lantas mengeluarkan satu pedang lagi. "Mengapa kamu membuat keributan di pusat kota?"

"Menurutmu?" Orang berjubah hitam terlihat mengulas senyum manis. Kontras dengan keadaan tubuhnya yang tragis. "Baik, baik. Aku melakukan itu karena suruhan orang."

"Siapa?"

"Menurutmu? Ayolah, gunakan otakmu!" Dan tepat setelahnya, Halilintar kembali menancapkan pedang di telapak tangan yang lain. Remaja itu kembali berkata, "Siapa?"

"Thorn. Adikmu yang polos, ramah serta baik hati. Terkejut?"

"Aku akan memotong kepala mu karena bermain-main seperti ini." Ucap Halilintar singkat. Tanpa sadar tangan yang menggenggam pedang mulai gemetar.

[✓] Destiny : A Lost Soul [ Halilintar ] [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang