Matahari mulai menampakan dirinya dan menjalankan tugasnya, sekarang tepat pukul 06:25 rombongan Asgara dan yang lainnya tiba di sebuah mansion, yang diketahui merupakan mansion milik keluarga Bintara yang dulu pernah mereka bantai 6 tahun lalu bersama dengan keluarga Odiguar dan Cevaloz, saat mereka menjalankan aliansi bersama Vileshman untuk menjatuhkan keluarga yang lain.
Pembantaian itu terjadi 6 tahun lalu yang menjadi pemicu terbesar munculnya perselisihan besar antara Vileshman dan Vallorand 5 tahun lalu. Tentu saja itu semua tidak terlepas dari campur tangan permainan Yudha Rajendra dan William Celviz. Ya dua orang itu sudah mati tapi tetap menyusahkan, semoga masuk neraka lu berdua😪.
"Darahnya masih lumayan segar, artinya ada orang belum lama keluar dari mansion ini. Dilihat dari suhu dan kekentalan darah ini, kemungkinan orang ini baru keluar 2 jam lebih dari sini" ucap Jevan, mencuri atensi yang lainnya.
"Dilihat dari jejak tanah di lantai ini, sepertinya bukan hanya dua atau tiga orang. Ukuran sepatunya juga beda-beda, jika dilihat dengan teliti mungkin ada 9 atau 10 orang. Sepertinya ada 3 jejak ukuran sepatu wanita" jelas Jacob menimpali ucapan Jevan saudaranya.
"Ya sudah, apa kalian ingin terus bermain detektif terus terusan? Ini kapan mau lanjut perjalanan kalau kalian masih selidiki satu-satu jejaknya?" jengah Valle dengan dua bawahannya ini.
"Ckk, tuan ngga seru, ngga like!" ketus Jacob.
"Dih lucu lu gitu? Jijik gua" jengah Jevan dan pergi meninggalkan semua menelusuri hutan, karena tidak ada akses untuk mobil jeep mereka.
"Dih!" sinis Jacob dan menyusul saudaranya itu diikuti yang lainnya.
Sedangkan didalam labirin menyusahkan itu, Reza dan yang lainnya sedang kewalahan berlari kesana kemari mencari jalan keluar. Semua pintu yang diketahui Elissa menjadi akses keluarnya telah dikunci dan tidak dapat dibuka.
"Sa, lu tau jalan keluarnya kan?" tanya Reza yang sudah kelelahan.
"Za, semua akses yang gua tau udah dikunci" lirih Elissa.
Dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri saat ini, karena tidak bisa menemukan jalan keluar yang lainnya.
"Itu ada cahaya! Kayaknya itu jalan keluarnya!" pekik Elliza heboh.
Semua menatap kearah cahaya yang ditunjuk Elliza, dan tatapan bersemangat penuh harap menghiasi wajah mereka yang sedari tadi sudah hampir menyerah. Sedangkan Elissa menatap datar ke arah cahaya tersebut.
"Jangan ke sana!" tegas Elissa.
"Lu kenapa sih sa?" heran Dion
"Iya lu kenapa?" tanya Zake.
"Bisa jadi itu jebakan! Jangan kesana!" tegas Elissa sekali lagi dengan nada yang lebih tinggi.
"Elissa! Lu kenapa sih!" Geram Elliza.
"Oh, jangan-jangan lu ngga mau kita keluar? Iya!" lanjut Elliza dengan nada yang lebih tinggi di akhirnya.
Sedangkan Elissa, dia menatap datar kearah Elliza dan mulai mengeraskan rahangnya.
"Lu mau kesanakan! Ya udah sana maju duluan ke sana dan buktiin sendiri itu jalan keluar atau jebakan!" geram Elissa sambil mendorong kuat beberapa kali tubuh Elliza hingga tersungkur ke tanah.
"ELISSA!" tegas Zake dan mendorong tubuh Elissa ke belakang.
Sedangkan sang kembaran Elissa tersenyum sinis tanpa di ketahui siapapun.
"Zake! Jangan kasar" tegas Abi dan membantu Elissa berdiri.
"Tapi Bi, dia yang kasar duluan" jengah Zake.
![](https://img.wattpad.com/cover/343795632-288-k238333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Twin [END]
De TodoNOTE: Bagi yang baru baca, author saranin baca Archiell dan Gabriell dulu ya, biar ngga bingung kalau tiba-tiba muncul karakter lama😇 Dingin dan tak tersentuh sengaja dia sematkan dalam karakternya agar kehadiran/eksistensinya tidak disadari semua...